Jalan Provinsi Sultra di Butur Rusak Parah, Begitu Juga Dengan Jembatan Berlantai Kayu
BURANGA,DT-Kondisi jalan provinsi di Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara, mengalami kerusakan parah. Beberapa jembatan yang berlantaikan kayu sudah lapuk dan patah, menimbulkan risiko tinggi bagi pengguna jalan. “Jalan Provinsi Sultra di Butur Rusak Parah, Begitu Juga Dengan Jembatan Berlantai Kayu.”
Guyuran hujan yang terus-menerus melanda wilayah Buton Utara semakin memperburuk kondisi jalan. Beberapa titik jalan berlumpur dan jembatan-jembatan mulai mengalami kerusakan pada lantainya.
Kecelakaan kendaraan roda empat mulai sering terjadi di jalan rusak tersebut. Warga yang melintasi jalan tersebut harus berhadapan dengan lumpur demi menyelamatkan kendaraan mereka.
Pihak Provinsi, tampaknya, belum memberikan perhatian serius terhadap kondisi jalan yang semakin memprihatinkan ini. Warga merasa terabaikan dengan pemandangan mereka yang terpaksa melintasi jalan yang rusak dan berlumpur tanpa penanganan yang memadai.
“Pemerintah, liatlah kondisi ini. Kami warga yang harus bermandikan lumpur untuk melewati jalan ini, ” kata Ari salah satu sopir mobil, Rabu (15/05/2024).
Dia memintah kepada Pemda Sultra maupun Pemda Butur agar secepatnya mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan dan jembatan yang rusak tersebut.
“Jangan tunggu lama-lama untuk melakukan perbaikan terhadap jalan rusak ini, ” ucapnya.
Lebih lanjut, dia meminta presiden RI, Joko Widodo untuk berkunjung di Kabupaten Butur agar melihat kondisi jalan rusak tersebut.
baca juga:
- Gedung Pasar Kecamatan Bonegunu di Buton Utara Terbengkalai, Camat Bonegunu Sedang Berkoordinasi…
- Mengusung Visi Desa Maju, Butur Unggul, Sang Putra Asli Kambowa Ahali Siap Maju Dipilbup Buton Utara 2024 untuk Melanjutkan Perbaikan Infrastruktur Jalan Rusak
“Pak Jokowi datang juga di Buton Utara,” ujarnya.
Hingga berita ini diterbitkan, media ini belum bisa menghubungi Kadis Bina Marga dan SDA Sultra untuk dimintai tanggapannya.(*)
Galeri Foto
Baca Berit Lainnya:
Dinas Ketapang Butur Periksa Beras Cadangan Pemerintah di Bulog Butur Agar Berkualitas dan Aman
BURANGA, BP- Pemerintah Kabupaten Buton Utara melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) melakukan penandatanganan berita acara pemeriksaan kualitas dan kuantitas beras cadangan pemerintah untuk bantuan pangan bulan April tahun 2024. “Dinas Ketapang Butur Periksa Beras Cadangan Pemerintah di Bulog Butur Agar Berkualitas dan Aman.”
Penandatanganan berita acara ini dilakukan oleh pihak Bulog Butur dan Dinas Ketahanan Pangan sebagai langkah awal memastikan ketersediaan beras yang memadai dan berkualitas untuk program bantuan pangan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Pos Ereke. Pemeriksaan dilakukan secara teliti mulai dari kualitas fisik beras, kandungan nutrisi, hingga kecukupan kuantitasnya.
“Dengan penandatanganan berita acara ini, kami memastikan bahwa beras cadangan pemerintah yang akan disalurkan untuk bantuan pangan kepada masyarakat adalah beras yang bermutu dan memenuhi standar yang telah ditetapkan,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Butur, Sadaria, saat diwawancarai oleh media ini, Senin 13 Mei 2024.
baca juga:
- H-1 Tahun Baru 2024, Secara Umum Harga Komoditas Sembako di Pasar Tradisional Wameo Baubau Masih Stabil, Ali Hasan: Ada Yang Mengalami Kenaikan Tapi Itu Masih Batas Wajar dan Tak Akan Berlangsung Lama
- Modena Home Center Kini Telah Hadir di Kota Baubau dan Merupakan Yang Pertama di Sulawesi Tenggara
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang masih belum stabil, sekaligus menekan inflasi dan penurunan stunting di Kabupaten Buton Utara.(*)
Galeri Foto
Pekan Ketiga Desember 2023, Harga Berbagai Jenis Cabe di Baubau: Cabe Cakra dan Indofood Rp 110 per Kilogram, Cabe Kristal Rp 130 per Kilogram
BAUBAU, DT- Pantauan harga berbagai jenis cabe di Pasar Tradisional Wameo Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memasuki pekan ketiga Bulan Desember atau tepatnya Kamis 21 Desember 2023 bervariasi berada pada kisaran harga Rp 110 ribu per kilogram, Rp 140 per kilogram hingga Rp 450 per kilogrm. “Pekan Ketiga Desember 2023, Harga Berbagai Jenis Cabe di Baubau: Cabe Cakra dan Indofood Rp 110 per Kilogram, Cabe Kristal Rp 130 per Kilogram,”
Pantauan media ini, harga cabe jenis kristal dijual dengan harga Rp 130 ribu per kilogram tanpa dilepas tangkainya. Kalau sudah dilepas tangkainya, cabe jenis ini dijual dengan harga Rp 140 ribu per kilogram. Kalau per liternya dijual pada kisaran Rp 60 ribu.
Untuk harga cabe jenis indofood yang masih bertangkai dijual dengan harga Rp 120 ribu per kilogram. Bila tangkainya sudah dilepas atau dibersihkan maka harganya menjadi Rp 130 ribu per kilogram. Kalau per liternya dijual dengan harga Rp 50 ribu.
Sementara cabe jenis padi harganya mencapai Rp 450 ribu per kilogram atau per liternya dijual Rp 150 ribu. Namun demikian, pantauan media ini di Pasar Wameo Baubau tak satu pun pedagang yang menjual cabe jenis padi dan pedagang mengakui cabe ini sangat langkah.
Pedagang sayuran dan cabe di Pasar Wameo Bapak Yani mengatakan dua bulan terakhir dia hanya menjual cabe jenis kristal, indofood, dan jenis cakra. Sementara cabe jenis padi memang jarang ada stoknya dan sekarang diakuinya memang makin langkah bahkan hampir tidak ada stoknya.
“Kalau cabe kristal, indofood, dan cakra itu selalu ada stoknya. Yang tidak ada stoknya cabe padi. Sehingga yang kita ambil itu cabe selain cabe jenis padi. Kalau cabe jenis padi ini jarang ada. Waktu harga cabe masih normal saja harga cabe padi ini sudah berada pada kisaran harga Rp 110-120 ribu per kilogram, Apalagi keadaan sekarang langkah pasti harganya mahal. Bayangkan cabe padi kalau kita ambil dipemasok mereka jual harganya Rp 430 ribu per kilogram, tentu kita jual ke pembeli Rp 450 per kilogram,” tuturnya.
Pedagang lainnya Ibu Marni mengungkapkan dia tidak menjual cabe jenis padi karena stoknya sejak satu bulan terakhir sudah tidak ada. “Kalau tiga bulan lalu masih ada, tapi cuma sedikit saja. Jadi saya jual yang jenis indofood atau kristal yang harganya masih bisa dijangkau pembeli. Kita jual saat ini cabe indofood dengan harga Rp 110 ribu per kilogram,” jelasnya.
Kadis Perindag Kota Baubau La Ode Ali Hasan dikonformasi media ini mengenai harga berbagai jenis cabe di Pasar Tradisional Wameo yang berada pada kisaran Rp 110 ribu hingga Rp 130 ribu per kilogram mengatakan berdasarkan survei rutin yang dilakukan Disperindag Baubau memang cabe yang tersedia di pasar tradisional yang ada di Kota Baubau saat ini adalah jenis cabe cakra, kristal, dan indofood. Sementara cabe jenis padi memang jarang ada di Pasaran sejak tiga bulan lalu.
“Yang kita masukan disurvei kita adalah cabe yang stoknya memang ada dipasaran. Kalau tidak ada dipasaran stoknya, tidak kita masukan dalam survei harga yang dirilis Disperindag, sehingga cabe jenis padi memang tidak kita rilis. Kalau pun ada dipasaran, stok cabe jeni padi tidak banyak paling banyak 5 sampai 10 liter saja sehingga tidak layak kita masukan dalam survei. Sementara cabe kristal, cakra, dan indofood memang sajak dulu cabe ini selalu ada stoknya sehingga layak dimasukan dalam survei kita,” tutur Ali Hasan, Kamis 21 Desember 2023.
baca juga:
- Perluas Jangkauan, Modena Home Center Resmi Buka Store di Baubau dan Pertama di Sulawesi Tenggara
- Dapat Persetujuan Pj Gubernur ABR, Cold Storage TPI Wameo Baubau Mulai Diaktifkan Kembali Setelah 2 Tahun Tak Difungsikan
Untuk menjaga stok tiga jenis cabe tetap ada dan harganya stabil sampai dengan memasuki perayaan natal dan tahun baru maka jauh-jauh hari Pemkot Baubau sudah melakukan intervensi dengan mendatangkannya dari berbagai daerah seperti dari Kendari, Makassar, Muna, dan terkahir cabe dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Masyarakat tidak usah kuatir dengan ketersediaan stok cabe jenis cakra, indofood, dan cabe jenis kristal di Kota Baubau. Pemkot Baubau menjadmin ketersediaan ketiga jenis cabe itu dan terus memantau harganya di pasaran sampai dengan akhir tahun 2023,”.
Sementara itu, Pj Walikota Baubau Dr Rasman Manafi SP MSi melalui Kadis Kominfo Andi Hamzah Mahmud, S.Sos, M.Si menghimbau kepada masyarakat Baubau agar tidak panik dengan informasi harga cabe yang dikabarkan mencapai Rp 450 ribu per kilogram. Karena harga itu bukan merupakan harga semua jenis cabe yang dijual di pasar tradisional di Baubau.
“Jangan mencari cabe yang langka, karena cabe di pasar radisional saat ini yang tersedia stoknya di Baubau yaitu cabe jenis cakra, kristal, dan indofood yang dijual masih pada kisaran harga Rp 110 ribu hingga Rp 130 ribu per kilogram. Pemkot Baubau menjamin stok ketiga cabe ini selalau ada sampai dengan memasuki perayaan Natal dan Tahun Baru 2023. Selain itu, setiap saat Pemkot tentu akan terus memantau harga-harga bahan pokok yang dikonsumsi masyarakat di Kota Baubau,” ucapnya. (*)