VIRAL

Identitas Pria Yang Menerobos Paspampres Bernama Mahyudin, Selain Masalah Gaji, Ini Alasannya Dia Mengadu ke Jokowi

KENDARI, DT – Setelah aksinya viral menerobos pasukan pengamanan presiden untuk bertemu Jokowi, Pria bernama Wahyudin membeberkan alasannya nekat melakukan aksi tersebut. “Identitas Pria Yang Menerobos Paspampres Bernama Mahyudin, Selain Masalah Gaji, Ini Alasannya Dia Mengadu ke Jokowi.”

Menurut pria berusia 50 tahun itu selain masalah gaji juga ingin menyampaikan keluhan terkait statusnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Presiden.

Identitas Pria Yang Menerobos Paspampres Bernama Mahyudin, Selain Masalah Gaji, Ini Alasannya Dia Mengadu ke Jokowi
Identitas Pria Yang Menerobos Paspampres Bernama Mahyudin, Selain Masalah Gaji, Ini Alasannya Dia Mengadu ke Jokowi

Katanya dia di-non job atau diberhentikan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe pada 2018 silam dengan alasan pemalsuan data saat mendaftar menjadi ASN melalui jalur sekdes pada 2010.

Sejak saat itu Mahyudin mengaku sudah tidak lagi menerima gaji karena statusnya sebagai ASN dibekukan sepihak oleh Pemda Konawe dan ingin menyampaikan hal tersebut secara langsung ke Jokowi.

“Saya ingin menyampaikan kepada Pak Presiden Jokowi bahwa saya adalah ASN di Kabupaten Konawe yang terangkat di jalur sekdes tahun 2010. 2018 tiba-tiba gaji saya dibekukan, apa dasar dalam hal ini sampai dibekukan gaji saya,” kata Mahyudin saat di temui di Kendari usai aksi viralnya, Selasa (14/05/2024).

Mahyudin berharap dengan aksi viralnya tersebut Presiden Jokowi mendengarkan keluhan untuk kembali mendapatkan gaji dan statusnya sebagai ASN.

baca juga:

“Saya berharap kepada Presiden RI pak Joko Widodo permasalahan ini bisa diselesaikan sampai saya bisa kembali mendapatkan gaji saya,” tuturnya.

Diketahui aksi tersebut dilakukan Mahyudin saat presiden RI bersama rombongan mengunjungi BLUD Rumah Sakit Konawe. Selasa (14/05/2024) pagi. (*)

Baca Berita Lainnya:

Pinjaman Daerah Belum Lunas di Bank Sultra, Wakil Ketua DPRD Baubau Nasiru Bilang Kenaikan Insentif Dokter Baru Diprioritaskan Tahun 2025

BAUBAU, DT – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Baubau, Drs Nasiru mempertimbangkan kenaikan insentif dokter di tahun 2024. Pasalnya, anggaran daerah terbatas karena pinjaman daerah di Bank Sultra belum lunas. “Pinjaman Daerah Belum Lunas di Bank Sultra, Wakil Ketua DPRD Baubau Nasiru Bilang Kenaikan Insentif Dokter Baru Diprioritaskan Tahun 2025.”

Selain pinjaman daerah di Bank Sultra, anggaran daerah juga di gelontorkan di Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Baubau dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Baubau untuk kepentingan Pemilihan umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dengan jumlah yang fantastik.

BAUBAU, DT - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Baubau, Drs Nasiru mempertimbangkan kenaikan insentif dokter di tahun 2024. Pasalnya, anggaran daerah terbatas karena pinjaman daerah di Bank Sultra belum lunas. "Pinjaman Daerah Belum Lunas di Bank Sultra, Wakil Ketua DPRD Baubau Nasiru Bilang Kenaikan Insentif Dokter Baru Diprioritaskan Tahun 2025."
.Pinjaman Daerah Belum Lunas di Bank Sultra, Wakil Ketua DPRD Baubau Nasiru Bilang Kenaikan Insentif Dokter Baru Diprioritaskan Tahun 2025

“Insyaallah kalau sudah selesai pinjaman daerah dan beban pilkada, bisa kita pertimbangkan kembali kenaikan insentif dokter,” ungkap Wakil Ketua DPRD Baubau, Drs Nasiru ketika ditemui Baubau post, Jumat (10/05/2024).

Disamping itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Baubau Drs Nasiru sangat mendukung kenaikan insentif dokter, dan ia berharap dokter bersabar, Namun tetap menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya demi keselamatan umat.

“Pada prinsipnya kita setuju, karena itu harus disesuaikan dengan kemampuan daerah, kita lagi keterbatasan anggaran daerah. Apa lagi hari ini di tambah lagi dengan pelaksanaan pilkada, itu juga menggunakan APBD dan membebani beban daerah.” katanya.

baca juga:

Tak hanya itu, Beasiswa untuk dokter yang ingin melanjutkan sekolah juga menjadi perhatian serius. Pasalnya, RSUD Baubau menjadi rumah sakit rujukan daerah tetangga, diantaranya, Kabupaten Buton, Buton selatan, Buton Tengah, Bombana, Muna dan Kabupaten Wakatobi.

“Kalau sudah ada dokter spesialis, pasti pasien (Masyarakat -Red) tidak terlantar, dan menunggu di rumah sakit,” katanya.

Beasiswa dan kenaikan insentif dokter akan diupayakan di tahun 2025 dan akan menjadi program prioritas. “Insyaallah jadi prioritas di tahun 2025, kalau pinjaman daerah sudah selesai,” tutup.(*)

baca berita lainnya:

Sebelum Diberangkatkan ke Mekah, Dinkes Baubau Periksa Kesehatan 156 Calon Jemaah Haji

BAUBAU, DT – Sebanyak 156 Calon Jemaah Haji (CJH) mengikuti jalan santai di Stadion Utama Betoambari Baubau, Selasa (23/4/2024). Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Dinas kesehatan (Dinkes) Kota Baubau bersama Kantor Kementerian agama Kota Baubau. “Sebelum Diberangkatkan ke Mekah, Dinkes Baubau Periksa Kesehatan 156 Calon Jemaah Haji.”

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Kota Baubau, Jaenuddin Ishak mengatakan, tujuannya mengukur kebugaran, kesehatan Calon Jemaah Haji sebelum di berangkatkan di mekah.

Sebelum Diberangkatkan ke Mekah, Dinkes Baubau Periksa Kesehatan 156 Calon Jemaah Haji, ,Calon Jemaah Haji (CJH) yang melakukan jalan santai di stadion Betoambari baubau
Sebelum Diberangkatkan ke Mekah, Dinkes Baubau Periksa Kesehatan 156 Calon Jemaah Haji, ,Calon Jemaah Haji (CJH) yang melakukan jalan santai di stadion Betoambari baubau

“Jadi pemerikasaan kebugaran, pemeriksaan kesehatan Calon Jemaah Haji (CJH) ini merupakan kegiatan rutin Dinas kesehatan dan kita berkalborasi dengan kementerian agama Kota Baubau,” katanya.

Jalan santai dimulai pada pukul 06.30 wita. Kata dia, Calon Jemaah Haji mengelilingi empat putaran di lapangan atau berjalan 1,6 KM, kemudian tenaga medis melakukan pemeriksaan kesehatan.

“Apakah mereka masih bisa melakukan aktivitas atau tidak, kalau misalnya tidak bisa, maka dilakukan training khusus. Jadi tergantung fisiknya mereka,” katanya.

Pemeriksaan kebugaran atau aktivitas fisik tidak dipaksakan kepada Calon Jemaah Haji (CHJ) sebab usia mereka cukup beragam dan kegiatan tersebut diselenggarakan selama satu hari.

baca juga:

“Aktivitas fisik, yang ringan-ringan saja, jadi kita tidak paksakan juga karena ini usianya cukup ada yang 70 dan ada yang di bawah 40,” katanya.

Informasi tambahan, sebelumnya Dinas kesehatan Kota Baubau telah melakukan vaksinasi terhadap Calon Jemaah Haji.

“Kita juga sudah melakukan vaksinasi, rentetan pemerikasaan kesehatan diserahkan di Dinas Kesehatan dengan melibatkan puskesmas, Vaksinasi Wajid sebab sebagai syarat.” tutup.(*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *