Peringati HKN ke 60, Pj Walikota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi: Gerak Bersama, Sehat Bersama
BAUBAU, BP-Memperingati Hari Kesehatan Nasional 2024 ke-60 tingkat Kota Baubau, Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau menggelar upacara di kantor Dinas Kesehatan Kota Baubau pada Sabtu (7/12/2024) pagi. Bertindak sebagai inspektur upacara, Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi, SP, M.Si sekaligus membacakan sambutan Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin. “Peringati HKN ke 60, Pj Walikota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi: Gerak Bersama, Sehat Bersama.”
Dalam sambutannya, Menkes menyampaikan, keberhasilan Indonesia kembali masuk ke dalam kelompok upper middle-income country setelah terpuruk di era Covid-19, menjadi bukti bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang. Namun, hal tersebut jangan sampai membuat lalai, namun terus menantang diri menjadi lebih baik.
Pada periode bonus demografi yang tengah bangsa Indonesia hadapi terjadi hanya satu kali dalam peradaban sebuah negara. Peluang tersebut harus bisa dimanfaatkan sebagai momentum bagi Indonesia untuk menjadi negara berpendapatan tinggi, serta mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Untuk mencapai hal itu, mulai tahun 2025, pertumbuhan ekonomi harus berada di kisaran 6 hingga 7 persen secara berkelanjutan. Adapun target Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2045 meliputi: pendapatan per kapita setara negara maju, kemiskinan menuju 0 persen dan ketimpangan berkurang, kepemimpinan dan pengaruh dunia internasional meningkat, daya saing sumber daya manusia meningkat, dan intensitas gas rumah kaca (GRK) menurun menuju Net Zero Emissions (nol emisi GRK). Kesemuanya menjadi arah fokus bersama, bukan hanya bidang kesehatan tetapi juga sektor lain.
“Syarat utama kita bisa mencapai target di 2045, tepat 100 tahun usia bangsa kita, adalah manusia Indonesia yang sehat dan cerdas. Hal ini tidak akan bisa tercapai tanpa kerja sama dari semua pemangku kepentingan. Karenanya, tema Hari Kesehatan Nasional ke-60 tahun 2024 yaitu ‘Gerak Bersama, Sehat Bersama’, mutlak harus menjadi semangat kita semua,” ujar Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi membacakan sambutan Menkes.
Ditambahkan, sebagai program prioritas Kabinet Merah Putih, Presiden Republik Indonesia memberi penekanan pada tiga area program kesehatan, yaitu pemeriksaan kesehatan gratis, penurunan kasus TB, dan pembangunan rumah sakit berkualitas di daerah terpencil dan tertinggal.
Pada kesempatan tersebut, Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba tingkat Puskesmas se Kota Baubau.(*)
Pj Wali Kota Baubau Minta Pengelolaan Posyandu Profesional
BAUBAU BP-Pasca terbitnya Permendagri 13 tahun 2024 tentang Posyandu, maka peran Posyandu sebagai subjek pembangunan lebih dipertegas lagi, dimana penyelenggaraan operasional posyandu harus mampu mengintegrasikan 6 layanan dasar wajib, yaitu layanan bidang kesehatan, pendidikan, PU, perumahan dan pemukiman, keamanan dan ketertiban umum serta perlindungan sosial. Ini menunjukkan peran strategis Posyandu menjadi bagian tak terpisahkan dari fungsi pemerintah dalam memberikan pelayanan publik, menjangkau hingga ke akar rumput.
Olehnya itu, pengelolaan Posyandu sudah harus dilakukan secara profesional dengan mengedepankan prinsip pelayanan publik seperti: kesederhanaan, kemudahan akses, tanggung jawab, non-diskriminasi, keamanan dan kepastian waktu.
Demikian dikatakan Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi, SP, M.Si saat membuka workshop kader Posyandu menuju transformasi Posyandu di aula SMK 3 Baubau Jumat (15/11/2024).
Menurut Dr H Muh Rasman, dalam upaya transformasi peran dan fungsi Posyandu maka harus diinisiasi kembali 3 (tiga) pilar substansi posyandu yang meliputi, penyusunan rencana pengelolaan posyandu, penyusunan Renstra posyandu dan revitalisasi dan perubahan kelembagaan posyandu. Hal ini akan membutuhkan waktu dan proses yang tidak sebentar, adaptasi dan peningkatan kapasitas kader harus dilakukan secara simultan dan terus menerus mengingat tantangan yang dihadapi makin beragam.
Stunting misalnya, Kader Posyandu diharapkan mampu memahami apa itu stunting, bagaimana Kader Posyandu berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan, imunisasi, dan gizi dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting. Kader Posyandu membantu dalam mendeteksi dini masalah kesehatan, melakukan penyuluhan, dan memberikan rujukan. Dan dalam waktu yang sama juga Kader Posyandu membantu meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Ini tentu bukan tugas yang mudah.
”Salah satu poin penting untuk mencapai itu semua diperlukan peningkatan kapasitas kader posyandu, refreshing dan update informasi serta pengetahuan kader posyandu sebagai elemen penggerak utama kinerja posyandu sebagai mitra pemerintah, khususnya di level desa/kelurahan, seperti yang dilakukan hari ini,”katanya.
Dr H Muh Rasman Manafi menghargai dan berterima kasih kepada TP PKK Provinsi Sultra yang menunjukkan transformasi yang nyata. TP PKK Provinsi Sultra yang selama ini hanya turun ke daerah Kab/Kota untuk menilai berbagai lomba, tetapi kini sudah ikut turun tangan dalam upaya peningkatan kapasitas, pengetahuan dan skill TP PKK kab/ kota. Ini adalah sebuah kemajuan yang patut diapresiasi. Semoga kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan sebagai wujud nyata perhatian dan kontribusi nyata PKK dalam upaya mewujudkan Generasi Emasi Indonesia 2045. (*)
BAUBAU, BP-Dalam menyambut penilaian lomba kota sehat tahun 2025 mendatang, Pemkot Baubau menggelar FGD koordinasi pembinaan penyelenggaraan kota sehat tingkat Kota Baubau tahun 2024 yang dipimpin oleh Pj Sekda Kota Baubau La Ode Aswad, S.Sos, M.Si di aula PO5 Bappeda Selasa (12/11/2024). Menurut La Ode Aswad, pembinaan Kota Sehat bukanlah kegiatan yang baru dan pastilah punya catatan tentang Kota Sehat di 2023, apa yang belum sempurna di tahun 2023 diperbaiki di tahun 2024.
Menurut La Ode Aswad, Kota Sehat merupakan apresiasi dari pemerintah pusat dalam bentuk intensif fiskal dan itu yang dikejar. Karena salah satu parameter keberhasilan disamping kesehatan Kota Baubau yang betul-betul sehat dalam arti luas yang sesuai dengan parameter yang ditentukan itu juga ukurannya adalah mendapatkan insentif fiskal. Itu artinya bahwa rekayasa intervensi Pemkot Baubau yang berkaitan dengan kota sehat ini sudah sesuai kriteria yang ditentukan oleh pemerintah pusat.
La Ode Aswad mengakui tim dan panitia di forum kota sehat tentunya sudah memahami betul apa yang seharusnya dilakukan di 2024 kemudian mempersiapkan di 2025 sehingga menjadi berkelanjutan. Bahkan, kalau melihat indikator menuju kota sehat, Kota Baubau sebetulnya sudah mengerjakannya, di semua OPD banyak program yang mengarah ke indikator kota sehat.
Pj Sekda Kota Baubau berharap pada penganggaran di tahun 2025, Bappeda lebih menukik lagi sehingga dengan terselesaikannya program di OPD maka dengan sendirinya parameter kota sehat akan terjawab. Sinergitas dan kolaborasi di tahun 2025 antar OPD sangat dibutuhkan dan menjadi penting untuk dibangun untuk memenuhi semua tatanan di 2024 ini. Di 2025 fokus pemenuhan urusan kegiatan di OPD itu terpenuhi karena dengan memenuhi belanja urusan OPD maka dengan sendirinya kota sehat terjawab karena hampir semua tatanan kota sehat itu diampu oleh OPD-OPD terkait.
”Yang terpenting juga bahwa kota sehat ini sangat dibutuhkan adanya inovasi karena tidak bisa lagi bekerja dengan cara-cara konvensional,”ujarnya.(*)
Capaian PIN Dosis Satu dan Dua Dievaluasi
BAUBAU, DT-Pemkot Baubau menggelar rapat terkait evaluasi capaian Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dosis satu dan dosis dua di aula palagimata Rabu (21/8/2024) dan dihadiri Pj Sekda Kota Baubau La Ode Aswad. S.Sos, M.Si.
Menurut La Ode Aswad, rapat evaluasi dilakukan untuk mengecek kembali, apakah pekerjaan dan target sudah tercapai, lalu kalau tidak tercapai apa kendalanya, kemudian cara menyelesaikannya.Oleh karena itu, pihaknya mempersilahkan setiap Puskesmas untuk menjelaskan agar seimbang dan tanggung jawabnya harus bersama.
Pada kesempatan tersebut, Pj Sekda La Ode Aswad mengabsen satu persatu kehadiran kepala puskesmas dan yang mewakili dimulai dari Kepala Puskesmas Waborobo, Wolio, Bungi, Sorawolio, Bataraguru, Meo-meo, Wajo, Melai, Kampeonaho, Liwuto, Lakologou, Sulaa, Kadolomoko, Lowu-lowu, dan total 14 yang hadir. Beberapa orang kepala puskesmas berhalangan hadir antara lain Sorawolio, Bataraguru, Meo-meo, Melai, Kampeonaho, Lakalogou,Sulaa dan Kadolomoko, alasan ketidakhadiran karena mengikuti pertemuan yang lainnya, cuti tahunan, sakit dan perjalanan dinas.
“ini menunjukkan komitmennya belum sama, Pokoknya, kalau tidak ada kapusnya nanti sampaikan saja tetap jadi, supaya sama iramanya sama frekuensinya,”tegasnya.
Sementara itu, untuk capaian PIN dosis satu dengan jumlah sasaran 25.886 sejumlah 21.118 atau 81,6 persen. Sedangkan untuk Dosis 2 Sejumlah 12.991 atau 50,2 persen. Dan untuk wilayah Kepton, capaian PIN Kota Baubau berada di urutan kelima dan untuk dosis kedua berada di urutan ketiga.(*)
BAUBAU, DT-Launching dosis tahap pertama Pekan Imunisasi Nasional (PIN) oleh Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi, SP, M.Si pada 23 Juli 2024 lalu di Kecamatan Wolio berjalan sukses. Dan kini dilanjutkan dengan launching PIN dosis kedua di Kecamatan Sorawolio oleh Pj Sekda Kota Baubau La Ode Fasikin, S.Pi, M.Si Senin (12/8/2024).
Menurut Pj Sekda Kota Baubau La Ode Fasikin, Kecamatan Sorawolio dalam pelaksanaan PIN sebagaimana informasi dari Camat Sorawolio sudah melebihi target 100 persen. Oleh sebab itu, Kecamatan Sorawolio ini bisa dijadikan percontohan untuk Pustu-Pustu yang lain. Karena polio ini sangat berbahaya untuk bayi umur 0,7 tahun 11 bulan 29 hari. Apalagi, banyak warga yang bepergian ke Irian dan dikhawatirkan ketika balik terjangkiti sehingga membahayakan warga Baubau.
La Ode Fasikin menegaskan harus ada kerja sama pemerintah, stakeholder, dari RT RW, hingga kelurahan dan kecamatan untuk di ambil tindakan serius apabila menemukan hal-hal yang dapat membahayakan warga Baubau terutama berhubungan dengan penyakit. Sebab saat ini Baubau adalah tulang punggung daerah-daerah lain di Kepulauan Buton.
Pj Sekda menyampaikan terima kasih Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau yang sudah menyelenggarakan launching dosis kedua PIN di Sorawalio. Sebagaimanan diketahui, PIN Polio ini adalah Isu Nasional sehingga harus diiantisipasi agar polio tidak merebak kemana-mana. Pasalnya, polio ini sifatnya menular dan pemerintah pusat menatgetkan 25.000 capaian dan baru 11 ribu atau 10 ribu, berada diurutan kedua setelah Wakatobi capaian 70 persen.
Turut hadir dalam pencanangan launching PIN Polio dosis kedua yakni Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau dan jajarannya, camat, Surawolio lurah dan RT/RW serta Kader Pustu PIN.(*)
Pj Wali Kota Baubau Dr Muh Rasman Manafi Kunker ke Puskesmas Waborobo Tanggapi Keluhan
BAUBAU, BP-Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi, SP, M.Si melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Puskesmas Waborobo pada Jumat siang (9/8/2024). Dalam kunker tersebut, orang nomor satu di Kota Baubau ini banyak mendapat keluhan diantaranya terkait masalah aset Pemkot Baubau yang ada di Waborobo seperti pagar pembatas yang sudah lama tidak diperbaiki. Kemudian masalah anggaran Pemkot Baubau terutama APBD yang sebagian besar masih digunakan untuk gaji, tunjangan, honor dan TPP dan hanya sekitar 30-40 persen untuk biaya pembangunan.\
“Jadi poin utama yang ingin saya sampaikan bahwa kita pasti banyak keinginan bahkan kebutuhan tetapi semua itu kita sesuaikan dengan anggaran yang kita miliki. Kalau kita paksakan disini bangun atapnya dengan temboknya terus ada puskesmas ditempat lain bukan hanya atapnya yang bocor bahkan sudah terbuka apakah kita dahulukan tembok disini atau disana? Pasti yang disana, jadi bersabar. Tapi ini menjadi catatan, setiap saya jalan berkunjung selalu didampingi dinas terkait supaya tau apa yang menjadi keluhan. catat langsung,”ujar Pj Wali Kota Baubau saat menanggapi keluhan peserta mini lokakarya bulanan Puskesmas Waborobo.
Dr H Muh Rasman Manafi mengajak untuk berama-sama berjuang mencari anggaran dengani sumber anggaran yang lain seperti lewat bantuan dana CSR atau ewat program yang ada di Kementerian untuk diajukan anggaran, dan ini yang dilakukan sekarang. Pasalnya, kalau berharap dari APBD saja tidak kuat. Karena itu, pihaknya bersama OPD akan berusaha bagaimana memikirkan agar supaya seimbang.
baca juga:
- Aksi Strategi Baru Percepatan Penurunan Stunting di Kota Baubau
- Kongres Nasional HAPPI di Pontianak, Amanahkan Dr Rasman Terpilih Menjadi Ketua Umum
”Terima kasih atas masukan dan keluhannya, saya yakin banyak yang tidak puas karena banyak yang ingin disampaikan. Kalau ada yang mau disampaikan bisa lewat camatnya, lurahnya, kepala puskemasnya Silahkan dikomunikasikan terus ada dinas terkaitnya. Semua yang seperti itu kalau memang tidak ada saluran, saya punya linktree, saya punya grup Whatsapp, bisa juga melalui sosial media saya. Saya berharap apa yang menjadi catatan-catatan kita hari ini yang bisa kita tindak lanjuti segera kita tindak lanjuti,”tutupnya.
Sementara itu, turut hadir dalam Kunker Pj Wali Kota Baubau di Puskesmas Waborobo yakni Camat Betoambari, Lurah Waborobo, Kepala Puskesmas Waborobo dan Tenaga Kesehatan, Perwakilan Dinas kesehatan dan RT/RW.(*)