LIPSUS

Aksi Strategi Baru Percepatan Penurunan Stunting di Kota Baubau

BAUBAU, BP-Berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Kota Baubau dalam rangka untuk menurunkan angka stunting di Kota Baubau yang salah satunya dengan menggelar rapat koordinasi (Rakor) publikasi data stunting Kota Baubau pada Kamis (5/12/2024). “Aksi Strategi Baru Percepatan Penurunan Stunting di Kota Baubau,”

Rakor yang dihadiri Forkompinda, OPD terkait, Camat, Lurah, Kepala Puskesmas, Loka POM dimaksudkan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kondisi stunting di lingkungannya, mengajak masyarakat untuk terlibat dalam gerakan bersama untuk mengurangi angka stunting, membangun transparansi pemerintah dalam menyampaikan kondisi kesehatan masyarakat, dan membangun kerja sama antara berbagai pihak dalam upaya penurunan stunting.

Aksi Strategi Baru Percepatan Penurunan Stunting di Kota Baubau
Aksi Strategi Baru Percepatan Penurunan Stunting di Kota Baubau

Kepala Bappeda Kota Baubau Dr Dahrul Dahlan pada Rakor publikasi data stunting mengungkapkan, untuk mencapai target penurunan stunting dilakukan tujuh aksi yakni analisa dan situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting ,pembinaan pelaku utama percepatan penurunan stunting, manajemen data, pengukuran dan publikasi. Aksi tersebut melibatkan seluruh unsur, baik pemerintah daerah, sektor kesehatan, maupun masyarakat. Kerja sama antar sektor akan membuat intervensi yang dilakukan lebih terintegrasi dan berkelanjutan.
Ditempat yang sama Kadis Kesehatan Kota Baubau dr Lukman, SP.PD mengungkapkan 5 kebijakan Dinas Kesehatan Kota Baubau dalam penanggulangan stunting yakni penguatan dan pergerakan Posyandu melalui pertisipasi lintas sektor dan program, standarisasi mutu layanan kesehatan dan pemenuhan gizi ibu, bayi dan balita, perluasan jejaring dan sistem rujukan untuk tata laksana kasus stunting, advokasi dan edukasi secara masiv kepada para pemangku kepentingan dan kelompok sasaran dan perbaikan sistem pemantauan dan evaluasi kasus stunting melalui manajemen data terintegrasi.
Sementara itu Kadis PPLKB Fanti Fridayanti mengatakan, sasaran pendampingan untuk keluarga beresiko stunting yakni Pasangan Usia Subur (PUS), Ibu Hamil dan Pasca Salin, Keluarga dengan usia 0-23 bulan, keluarga dengan anak usia 24-59 bulan. Pendataan keluarga dan pemutakhirannya memetakan keluarga beresiko stunting yaitu keluarga sasaran dengan penapisan faktor risiko berupa karateristik kondisi sanitasi dan air bersih, karateristik kondisi pasangan usia subur, kesertaan KB Modern.(*)

Publikasi Data Stunting Baubau Sebagai Bentuk Transparansi

BAUBAU, BP -Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) publikasi data stunting tahun 2024 yang dihadiri Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi, SP, M.Si di aula kantor Wali Kota Baubau Palagimata Kamis (5/12/2024). Rakor juga melibatkan Forkompinda, Kadis Kesehatan, Kadis PPKB, Kepala Bappeda sebagai pemateri, Kepala OPD terkait, Loka POM Baubau Camat, Lurah.

Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi, SP, M.Si dalam arahannya mengungkapkan, publikasi data stunting dan keluarga berisiko stunting penting untuk dilakukan agar masyarakat dapat memahami kondisi stunting di lingkungannya dan terlibat dalam upaya penurunan angka stunting. Publikasi data juga merupakan bentuk transparansi pemerintah dalam menyampaikan kondisi kesehatan masyarakat, publikasi data stunting dan keluarga berisiko menjadi peta kerja intervensi.

Publikasi Data Stunting Baubau Sebagai Bentuk Transparansi
Publikasi Data Stunting Baubau Sebagai Bentuk Transparansi

Menurut Dr H Muh Rasman Manafi, SP, M.Si, publikasi data stunting yang paling cepat adalah melalui media sosial seperti facebook, twiter, Instagram, YouTube maupun tiktok. Baik itu dalam bentuk flyer, infografis maupun dalam bentuk video. Karena itu, diharapkan dalam publikasi data stunting di Kota Baubau semua bisa memanfaatkan media sosial tersebut.

Dikatakan, penyediaan data keluarga berisiko stunting dibutuhkan dalam rangka penajaman sasaran intervensi spesifik dan sensitif yang dilakukan pemerintah daerah khususnya lintas OPD yang terlibat dalam TPPS. Data ini juga menjadi peta kerja pendampingan keluarga berisiko stunting yang akan dilakukan oleh tim pendamping keluarga (TPK) di lapangan. Dan untuk data KRS, Kota Baubau sudah memiliki hingga ke RT/RW by name by address.

Lebih lanjut dijelaskan, untuk dapat merealisasikan dengan baik rencana aksi yang telah di tetapkan sesuai peran tugas dan fungsi masing-masing dengan melakukan sinergitas dan kolaborasi sehingga diharapkan terjadi penurunan angka stunting yang signifikan. ”Ingat keberhasilan pembangunan di ukur bukan dari seberapa besar anggaran yang kita keluarkan namun seberapa besar manfaat kegiatan pembangunan yang kita lakukan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,”ujarnya.

Sementara itu, pada Rakor publikasi data stunting 2024 di moderatori oleh Dr Hamzah, tampil sebagai pemateri adalah Kadis Kesehatan Kota Baubau dr Lukman, SP.PD, Kadis PPKB Fanti Fridayanti dan Kepala Bappeda Dr Dahrul Dahlan.(*)

 

Kejar Progres Penanganan Stunting, Kasus Stunting Tahap 1 Diaudit

BAUBAU, BP-Untuk mewujudkan generasi emas 2045 impian Indonesia, memanfaatkan peluang bonus demografi dengan tersedianya sumber daya manusia berkualitas yakni sumber daya manusia yang sehat cerdas kreatif dan berdaya saing. Pemerintah menargetkan kasus stunting turun hingga 14 persen ditahun 2024. Dalam mengejar target progres perkembangan penanganan stunting yang sudah dilakukan maka Pemkot Baubau melakukan pertemuan terkait diseminasi dan rencana tindak lanut audit kasus stunting tingkat Kota Baubau 2024 Sabtu (23/11/2024).

Kejar Progres Penanganan Stunting, Kasus Stunting Tahap 1 Diaudit
Kejar Progres Penanganan Stunting, Kasus Stunting Tahap 1 Diaudit

Pj Wali Kota Baubau yang diwakili Asisten III Setda Kota Baubau La Ode Darus Salam, S.Sos, M.Si menegaskan, semua elemen yang bertanggung jawab dalam pembangunan kembali duduk bersama menyamakan persepsi membangun komitmen bersama untuk solusi berbuat baik bagi Kota Baubau.”Pertemuan ini sebagai sarana koordinasi seluruh pemangku kepentingan terkait yang telah saya terapkan dalam tim percepatan penurunan stunting Kota Baubau dan tim audit stunting yang melibatkan pemerintah,swasta, maupun organisasi kemasyarakatan,”ujarnya.
Ditambahkan, Pemkot Baubau menjadikan percepatan penurunan stunting salah satu prioritas karena merupakan ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia permasalahan ini harus dihadapi secara terpadu terintegrasi semua pihak , pemerintah, pengusaha swasta , tokoh agama , tokoh masyarakat, dan yang paling berperan dimulai dari lingkungan keluarga dan masyarakat sebagai individu atau pribadi membangun ketahanan keluarga secara kesehatan, ekonomi dan pendidikan dimulai dari penanganan gizi, kualitas sanitasi, lingkungan akses pendidikan dan kesehatan sampai terjaganya sumber-sumber pendapatan.
”Dengan menetapkan tim percepatan saya tekankan penurunan stunting tingkat kota , kecamatan, dan dilanjutkan ke tingkat kelurahan , semua kepala OPD, camat, dan lurah serta pihak -pihak yang tergabung sesuai peran tugas melakukan sinergitas dan kolaborasi yang diharapkan terjadi penurunan angka stunting yang signifikan,”ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskan, keberhasilan pembangunan diukur bukan dari seberapa besar anggaran yang dikeluarkan namun seberapa besar manfaat kegiatan pembangunan yang dilakukan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.(*)

Rembuk Stunting, Pemkot Intensifkan Koordinasi dan Kolaborasi

BAUBAU, BP-Dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Kota Baubau, Pemkot Baubau menggelar rapat koordinasi rembuk stunting tingkat Kota Baubau di aula kantor Wali Kota Baubau Palagimata Kota Baubau Kamis (29/8/2024).

Rembuk Stunting, Pemkot Intensifkan Koordinasi dan Kolaborasi
Rembuk Stunting, Pemkot Intensifkan Koordinasi dan Kolaborasi

Rekomendasi hasil aksi serentak penimbangan dan pengukuran bulan Juni 2024 dibutuhkan komitmen untuk menempatkan penurunan stunting sebagai salah satu prioritas utama, mengoptimalkan mobilisasi sumber daya dan kerja kolaboratif di seluruh tingkatan pemerintahan, untuk mengawal program/kegiatan dalam upaya mencapai target penurunan stunting.
Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi, SP, M.Si menegaskan hardirnya seluruh aktor pelaksana dan mengerahkan upaya terbaik dalam melakukan perannya semaksimal mungkin, upaya percepatan penurunan stunting dapat berbuah hasil manis.
”Masa depan kita tergantung pada aksi dan langkah kolaboratif yang kita lakukan sekarang. Kita harus optimis dan tidak boleh lengah. Mari bekerja bersama, anak-anak bangsa adalah bagian dari masa kini dan masa depan. Sekarang kita rawat mereka, kelak mereka yang merawat bangsa menuju Indonesia emas 2045,”ujarnya.
Ditambahkan, saat ini untuk mencapai target diperlukan persiapan menghadapi survei status gizi indonesia (ssgi) periode bulan September dan Oktober tahun 2024. Sebagai penentuan presentase prevalensi angka stunting Kota Baubau tahun 2024 maka sisa waktu yang singkat ini merupakan tantangan terbesar bersama. Direkomendasikan percepatan intervensi pemulihan balita bermasalah gizi secara spesifik. Kemudian, percepatan indentifikasi dan intervensi balita bermasalah gizi dan terindikasi stunting yang tinggal dirumah dengan kondisi akses air bersih maupun jamban yang tidak layak. Selanjutnya penyaluran bansos pada keluarga balita bermasalah gizi dan terindikasi stunting yang berasal dari keluarga yang tidak mampu. Serta percepatan penyediaan data dan informasi termasuk instrumen monitoring dan evaluasinya oleh OPD pengampu.
Pj Wali Kota meminta seluruh OPD lingkup Pemkot Baubau melalui Pj Sekretaris Daerah sebagai ketua tim pelaksana percepatan penurunan stunting, untuk menguatkan koordinasi dan komunikasi kepada seluruh stakeholder dalam percepatan penanganan penurunan angka stunting. Kemudian, seluruh OPD memastikan bahwa kolaborasi dalam melakukan intervensi untuk percepatan penurunan stunting di Kota Baubau.(*)

Pemkot Signifikan Kendalikan Stunting dan Inflasi Daerah

BAUBAU, BP-Pengendalian inflasi di Kota Baubau yang dilakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) sudah sangat signifikan dilakukan. Pada bulan Juli lalu, angka inflasi berada dibawah 2 persen atau di angka 1 koma.
Demikian dikatakan Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi, SP, M.Si saat memberikan pengarahan pada apel gabungan ASN lingkup Pemkot Baubau di halaman kantor Wali Kota Baubau Palagimata Senin (19/8/2024).

Pemkot Signifikan Kendalikan Stunting dan Inflasi Daerah
Pemkot Signifikan Kendalikan Stunting dan Inflasi Daerah

Diingatkan, semua harus selalu memastikan apalagi yang terkait dengan fungsinya, memastikan apa yang sudah dilakukan dapat dipelihara dan dijaga. Karena mempertahankan prestasi yang sudah sesuai target itu lebih berat dibanding mengejar prestasi. Itu butuh konsistensi, butuh komitmen dan butuh kerja keras bersama.
”Angka inflasi yang menjadi perhatian utama setiap evaluasi itu sudah sangat signifikan yang kita lakukan. Saya berterima kasih kepada tim pengendali inflasi daerah TPID. Tim ini dipimpin oleh asisten 2,”katanya.
Terkait penanganan stunting, melalui tim yang sudah dibentuk telah memutahirkan data by name by address dan sudah bisa mencapai 95 persen. Dan pendataan ini sangat berarti dalam pengendalian stunting.
Namun demikian, menjadi catatan untuk pengendalian stunting ini, agar semua OPD yang memiliki tanggung jawab berdasarkan pembagian tugasnya untuk segera memahami dan tidak hanya sekedar mendapat laporan.
Dalam evaluasi setiap 3 bulan yang dilaksanakan dan didampingi semua para kepala OPD, Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi, SP, M.Si memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua OPD yang telah mendukung penyiapan kegiatan bahan-bahan yang telah ada selama ini. Karena dari tiga evaluasi yang dilaksanakan setiap 3 bulannya sampai pada evaluasi ketiga di triwulan ketiga yang beberapa waktu lalu dilaksanakan di Kementerian Dalam Negeri untuk 106 indikator yang dilakukan evaluasi sudah mencapai angka 96 dari total 100 penilaian.(*)

Strategi Baru PAUD Bantu Tangani Stunting

BAUBAU, BP-Penanganan percepatan penurunan stunting di Kota Baubau melibatkan semua komponen di Kota Baubau termasuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) juga turut terlibat. Tidak semua orang berpikir dalam menangani stunting itu perlu ada gerakan PAUD. Banyak yang berpikir tidak ada kaitannya dengan PAUD akan tetapi penanganan stunting dengan mengkordinasikan kekuatan PAUD. Dan ini adalah strategi baru dalam membantu menangani stunting di Kota Baubau.

Strategi Baru PAUD Bantu Tangani Stunting
Strategi Baru PAUD Bantu Tangani Stunting

Demikian dikatakan Pj Wali Kota Baubau Dr Muh Rasman Manafi, SP, M.Si pada kegiatan peningkatan kompetensi Pendidik PAUD dalam Percepatan Penurunan Stunting Kota Baubau Kamis (8/8/2024).
Menurut orang nomor satu di Kota Baubau ini, target nasional sudah di tetapkan dan ini membutuhkan dua kali lipat kekuatan untuk mencapai percepatan stunting. Artinya, kalau dIbutuhkan dua kali kekuatan maka saat ini dianggap menangani percepatan penurunan stunting di Kota Baubau itu baru setengah dari target, sehingga harus ditingkatkan lagi dua kali kekuatan dan salah satunya strategi adalah koordinasikan kekuatan PAUD.
”Terkait hal ini saya ingin menyampaikan bahwa kalau berbicara kompetensi maka sesungguhnya itu definisi sederhananya ukuran kemampuan seseorang untuk menangani suatu kerjaan. Kalau kita mau meningkatkan kemampuannya harus kita tau ukuran kemampuannya, apa yang kita tangani pekerjaan itu. Jadi ukuran kemampuan seseorang untuk menangani satu pekerjaan, pekerjaan apa yang ditangani pekerjaan menurunkan bahkan mempercepat penurunan stunting di Kota Baubau. itulah kompetensi yang dibutuhkan untuk menangani atau mempercepat penurunan stunting,”ujarnya.
Dr H Muh Rasman Manafi menambahkan apabila mau menangani stunting dengan bergerak bersama maka menyelesaikan masalah bekerja bersama sesungguhnya membangun Kota Baubau. Dan yang namanya kota ada 3 variabel pendidikan,kesehatan infrastruktur. Sedangkan untuk yang stunting ada dua yakni air bersih dan sanitasi. Sehingga, ini harus dikenalkan dan diajarkan dalam menangani stunting itu.

baca juga:

”Kalau Dinas PUPR masuk dia akan bisa mengintervensi sanitasi dan air bersih. Apalagi kalau PDAM. makanya saya merekomendisikan dalam upaya penanganan stunting ini hadirkan Kadis PUPR dan direktur PDAM. Kita tingkatkan layanan aset sanitasi dan air bersih. peningkatan kompetensi pendidik PAUD dalam percepatan penurunan stunting Kota Baubau,”tutupnya.(*)

Visited 9 times, 1 visit(s) today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *