Sang Proklamator dan Presiden Pertama Indonesia Ir Soekrno
Ir. SOEKARNO lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur, Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Ia merupakan salah satu tokoh sentral dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Soekarno mendapatkan pendidikan teknik di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang Institut Teknologi Bandung) di mana ia terlibat dalam organisasi politik mahasiswa yang kemudian membentuk dasar pemikirannya tentang nasionalisme. “BSang Proklamator dan Presiden Pertama Indonesia Ir Soekrno,”
Setelah lulus, Soekarno aktif dalam pergerakan nasionalis Indonesia dan menjadi pemimpin Gerakan Nasional Indonesia. Ia memainkan peran penting dalam perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia, termasuk dalam Kongres Pemuda II pada tahun 1928 yang menegaskan Sumpah Pemuda untuk persatuan Indonesia.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Ia kemudian menjadi presiden pertama Indonesia setelah proklamasi tersebut. Sebagai presiden, Soekarno memiliki visi politik yang kuat yang dikenal dengan ideologi “Nasionalisme, Agama, dan Komunisme”, yang dikenal sebagai “Nasakom”.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Soekarno berjuang untuk memperkuat dan mempertahankan kedaulatan negara yang baru. Ia berkonfrontasi dengan Belanda yang mencoba untuk merebut kembali kendali atas wilayah Indonesia. Konfrontasi tersebut berlangsung selama beberapa tahun dan akhirnya berujung pada pengakuan internasional terhadap kemerdekaan Indonesia.
Selama masa kepemimpinannya, Soekarno terlibat dalam berbagai kebijakan politik, termasuk konfrontasi dengan Belanda dan konfrontasi konfrontasi dengan Malaysia, serta meningkatkan kerjasama dengan negara-negara non-blok. Namun, pada akhir masa kepemimpinannya, Indonesia mengalami krisis ekonomi dan politik yang berat, yang berujung pada penggulingannya dari kekuasaan pada tahun 1967.
Soekarno juga berusaha membangun identitas nasional Indonesia yang kuat. Ia mempromosikan Pancasila sebagai dasar negara, menggalakkan nasionalisme, dan membangun infrastruktur yang mendukung pembangunan ekonomi dan sosial di Indonesia. Meskipun terjadi berbagai tantangan dan krisis, Soekarno tetap gigih dalam memperjuangkan visinya untuk Indonesia.
Namun, pada tahun 1960-an, Indonesia mengalami krisis ekonomi dan politik yang serius. Inflasi meningkat, ketidakstabilan politik merajalela, dan hubungan dengan negara-negara Barat memburuk. Hal ini memicu ketegangan internal di Indonesia, termasuk di antara faksi-faksi politik dan militer.
Pada tahun 1965, terjadi kudeta militer yang mengakibatkan penggulingan Soekarno dari kekuasaan. Ia digantikan oleh Jenderal Soeharto, yang kemudian memimpin Indonesia selama lebih dari tiga dekade. Soekarno sendiri kemudian dipenjarakan dan hidup dalam pengawasan ketat sampai akhir hayatnya.
Meskipun dianggap kontroversial oleh beberapa pihak, warisan politik dan pemikiran Soekarno tetap penting bagi Indonesia. Ia dianggap sebagai simbol perjuangan kemerdekaan dan nasionalisme Indonesia. Kepemimpinannya yang karismatik dan visioner telah meninggalkan jejak yang kuat dalam sejarah Indonesia, dan namanya tetap dihormati oleh banyak orang di dalam dan di luar negeri.
baca juga:
- Kongres Nasional HAPPI di Pontianak, Amanahkan Dr Rasman Terpilih Menjadi Ketua Umum
- Rombongan Motor Gende (Moge) Terobos Lampu Merah di Kuningan, Netizen Geram
Soekarno meninggal dunia pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta, Indonesia. Meskipun kontroversial, Soekarno tetap dihormati sebagai salah satu founding father Indonesia dan tokoh penting dalam sejarah bangsa tersebut.
Ketika Soekarno meninggal dunia pada tanggal 21 Juni 1970, ia telah terisolasi dari dunia politik dan tinggal dalam kondisi yang serba terbatas di bawah pengawasan pemerintah militer yang baru. Meskipun keadaannya telah berubah secara drastis sejak masa kejayaannya sebagai Presiden, kepergiannya tetap menjadi momen penting dalam sejarah Indonesia. Ribuan orang berkumpul untuk menghadiri pemakamannya di Jakarta, menunjukkan rasa hormat dan kesetiaan terhadap tokoh yang dianggap sebagai “Bung Karno”.
Meskipun Soekarno telah tiada, pengaruhnya terus dirasakan dalam politik dan budaya Indonesia. Warisan pemikirannya, retorika nasionalisnya, dan semangat perjuangannya untuk kemerdekaan terus mengilhami generasi-generasi berikutnya. Namanya tetap menjadi simbol penting dalam perjuangan untuk kedaulatan dan identitas nasional Indonesia, serta menjadi inspirasi bagi banyak orang yang berjuang untuk mewujudkan cita-cita yang sama.(*)
Baca Berita Lainnya:
Pj Walikota Baubau Dr Rasman Manafi Panen 60 Ribu Ekor Udang Vaname, Cocok Untuk Wisata Kuliner
BAUBAU, BP-Bertempat di Balai Budidaya Perikanan Laut dan Payau Kolagana Pj Walikota Baubau Dr Muh Rasman Manafi hari Sabtu pagi (4/11/2023) melakukan panen 60.000 ekor udang Vaname. Lokasi budidaya ini memiliki fasillitas 2 (dua) kolam Bioflok berdiameter 15 meter dan 2 (dua) kolam diameter 5 meter. “Pj Walikota Baubau Dr Rasman Manafi Panen 60 Ribu Ekor Udang Vaname, Cocok Untuk Wisata Kuliner.”
Menurutnya kawasan ini bisa dimanfaatkan sebagai wisata kuliner, pembelajaran anak sekolah, sehingga kerjasamanya bukan hanya dengan dinas perikanan tapi juga dengan pariwisata dan dinas pendidikan.
“Hampir di seluruh wilayah Indonesia, tempat seperti ini di awalnya diperuntukkan bagi kepentingan internal, tetapi pada tahun-tahun berikutnya sudah bekerjasama. Karena kalau mengandalkan ini tentu ada kesulitan untuk membiayai, tetapi jika dikembangkan akan memberi pendapatan yang dapat dimanfaatkan untuk operasional dan personil,”
Pj Wali Kota menjelaskan pengalamannya sebagai Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi saat berkunjung ke satu lokasi di kawasan Kepulauan Riau (Kepri), yang dapat diaplikasikan di Kota Baubau. Awalnya di Kepri hanya membuat bibit dan pembesaran untuk Kementerian Kelautan untuk disuplai ke wilayah-wilayah, kemudian dikembangkan kuliner.
“Ukuran tertentu untuk ekspor, dan sisanya bisa dijual. Jadi atraksinya itu dia makan ikan ambil sendiri. Coba deh, kalau anak-anak dibawa kesini mereka bisa melakukan itu. Mana tau ini bisa kita kembangkan di Baubau,” jelas Dr. Muh Rasman menginspirasi jajaran Dinas Perikanan Kota Baubau yang hadir mendampingi.
baca juga:
- Gala Dinner Bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Rujab Gubernur Sultra, Aneka Hidangan dari Buton Utara Diminati Tamu Kehormatan
- Tekan Inflasi Tinggi, Tim TPID Baubau Cek Harga di Pasar Tradisional, Pengecer, dan Distributor
Desain wilayah seperti yang ada di kawasan Balai Budidaya Perikanan Kolagana konsep besarnya menurut Pj Walikota bukan semata hanya untuk budidaya. Tetapi sudah harus dipikirkan kolaboratif dengan konsep wisata untuk menikmati udang yang segar.
Dengan lincah Dr Muh Rasman menjelaskan pentingnya mengkonsumsi hasil laut yang masih segar. “Ikan atau udang yang segar pasti terasa manis-manis karena kandungan adenosin trifosfat masih ada, itu yang membuatnya terasa manis,” jelasnya.
Aktifitas kunjungan ini istimewa karena kehadiran Pj Wali Kota Baubau didampingi Ibu Reffiani Dwiatmo bertepatan dengan genapnya usia Pj Walikota Baubau Dr Muh Rasman Manafi 50 Tahun.(*)
Berita Lainnya:
Cara Buat Gohu Berbahan Pepaya Mengkal merupakan Asinan Segar Asal Manado
BAUBAU, BP- Di Manado ada sajian gohu berbahan pepaya muda. Mirip asinan, gohu berkuah asam pedas cocok menangkal udara panas!
Menyebut gohu mungkin timbul dua pikiran berbeda. Apakah gohu Manado atau justru gohu Ternate.
Tentu kedua hal itu sangat bertolak belakang. Gohu Manado merupakan rujak/asinan dari pepaya muda dan becitarasa segar. Sementara gohu Ternate berbahan dasar ikan mentah, layaknya sashimi Jepang.
Gohu khas Manado memakai bahan-bahan yang sederhana dalam pembuatannya. Bahan utamanya hanyalah pepaya muda yang diiris tipis sedikit memanjang atau diserut kasar.
Biasanya dipilih pepaya yang mengkal atau setengah matang. Sehingga teksturnya renyah dengan rasa sedikit manis.
Dalam pengolahan, pepaya dibersihkan sampai getahnya hilang. Baru pepaya diiris-iris.
Untuk bumbu gohu, cabai rawit merah, jahe, terasi Manado, dan garam dihaluskan bersama, Kemudian ditambah cuka, gula pasir sekupunya dan gula merah. Terasi Manado membuat rasa gohu kian unik dan beraroma cukup tajam. Kuah gohu yang encer juga jadi berwarna merah keunguan karena terasi itu.
cara membuatnya bumbu dihaluskan. Lalu gula merah diberi tambahan air dan dimasak sampai mendidih. Setelah gula merah larut lalu dimasukan bumbu yang sudah dihaluskan setelah itu kuah dicampur dengan cuka dan gula pasir. Setelah itu kuah disimpan di kulkas agar cepat dingin dimasukan ke freser selama kurang lebih 25 menit. Kemudian irisan pepaya mengkal dimasukkan dalam kuah.
Paling enak menyantap gohu apabila bumbu kuahnya sudah meresap kedalam serat daging buah pepaya. Karena itu, sebaiknya gohu didinginkan dalam lemari es minimal 2 jam atau semalaman baru disajikan.
baca juga: Hadirkan Armada Band, Pemkot Kendari Sukses Gelar Malam Puncak HUT ke-192 Tahun Kota Kendari
Tentu sangat nikmat menyantap gohu dingin-dingin. Membuat rasanya bertambah segar. Penasaran mencobanya? Yuk, buat gohu di rumah dengan mengikuti langkah-langkah ini.(*)