Wawali Wa Ode Hamsinah Bolu Sarankan TPID Buat Formulasi Kebijakan Tepat Atasi Tekanan Inflasi
BAUBAU, DT-Wakil Wali Kota Baubau Ir Wa Ode Hamsinah Bolu, M.Sc saat memberikan sambutan pada kegiatan High Level Meeting Pengendalian Inflasi daerah TPID Kota Baubau di ruang rapat aula lantai dua kantor Wali Kota Baubau Selasa (11/3/2025) mengungkapkan, sebagai bagian dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) maka harus mampu memformulasikan kebijakan dan langkah kongrit yang tepat untuk mengatasi tekanan inflasi yang sering kali dipicu oleh faktor eksternal, seperti fluktuasi harga komoditas nasional dan penurunan jumlah produksi di daerah sentra produksi, serta faktor internal, seperti ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan barang di pasar. “Wawali Wa Ode Hamsinah Bolu Sarankan TPID Buat Formulasi Kebijakan Tepat Atasi Tekanan Inflasi,”
Menurut Wa Ode Hamsinah Bolu, salah satu upaya yang sangat diharapkan melalui TPID adalah peningkatan kapasitas distribusi dan penyediaan barang yang cukup dan terjangkau, khususnya menjelang Idul Fitri yang identik dengan lonjakan konsumsi masyarakat. Dalam hal ini, diharapkan agar koordinasi antara anggota TPID, khususnya dinas terkait, seperti Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan serta Dinas Perikanan Kota Baubau dan para pelaku usaha dapat berjalan dengan baik, guna menjaga ketersediaan bahan pokok yang penting, seperti beras, cabai, ikan, telur ayam ras, daging, minyak goreng, dan barang penting lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat.

“Dalam pertemuan ini, saya juga ingin mendengarkan paparan dari beberapa narasumber atas perkembangan dan upaya-upaya yang harus dilakukan dalam penanganan inflasi Kota Baubau, terkhusus inflasi pada Bulan Maret dan April, selama bulan puasa dan pasca Idul Fitri. Karena menjadi target dalam program quick win 100,”ujarnya.
Wa Ode Hamsinah Bolu mengakui, Inflasi merupakan tantangan ekonomi yang tidak bisa dianggap remeh, terlebih di masa-masa kondisi seperti sekarang ini. Kenaikan harga barang dan jasa yang tidak terkendali dan dapat menurunkan daya beli masyarakat, yang pada gilirannya akan berdampak pada kualitas hidup dan kesejahteraan . Pengendalian inflasi adalah salah satu hal yang sangat krusial untuk dilakukan, terlebih menjelang momentum besar seperti Hari Raya Idul Fitri, yang selalu disertai dengan lonjakan kebutuhan masyarakat terhadap berbagai barang dan jasa, terutama kebutuhan pokok. Menghadapi fenomena ini, tentunya harus disadari bahwa pengendalian inflasi bukanlah pekerjaan yang mudah. Ini adalah sebuah tantangan yang membutuhkan kerja sama erat antar semua pihak, baik Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, para pelaku usaha, maupun masyarakat itu sendiri.
“Melalui High Level Meeting Pengendalian Inflasi daerah TPID Kota Baubau, saya berharap dapat menghasilkan kesepakatan dan langkah-langkah konkret yang akan memperkuat koordinasi dan kerja sama dalam mengendalikan inflasi di Kota Baubau, serta memastikan bahwa momentum perayaan Idul Fitri dapat dijalani dengan penuh kebahagiaan, tanpa beban harga yang memberatkan masyarakat. Kemudian, dengan komitmen dan kerja keras bersama, upaya stabilisasi harga dapat dikendalikan dengan baik, dan masyarakat Baubau tetap dapat merasakan manfaat dari kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah,”imbuhnya.(*)
Dinamika Perekonomian Baubau Jadi Perhatian Yusran-Hamsinah
Wali Kota Baubau H Yusran Fahim, SE saat rapat paripurna DPRD Kota Baubau terkait pidato Wali Kota Baubau masa jabatan 2025-2030 Senin (10/3/2025) mengungkapkan, dalam mencermati kondisi terkini Kota Baubau berdasarkan fakta dan data sebagai suatu realitas yang harus diterima dan perlu mendapatkan perhatian dengan sungguh-sungguh. Untuk laju pertumbuhan εκονοmi Kota Baubau tahun 2024 hanya tumbuh 4,36%, sementara arahan Presiden mengharapkan setiap daerah dapat tumbuh 6% sampai 8% setiap tahunnya. Tentunya, hal ini menjadi tantangan agar lebih memacu dinamika perekonomian di Kota Baubau.

Disamping perbandingan itu, antara rasio nilai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Baubau terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) hanya berkisar 2% sampai 3%, sementara idealnya untuk kota kecil menengah seperti Kota Baubau, seyogynya nilainya berkisar 7 sampai 8 %. Hal ini menunjukkan sesungguhnya bahwa masih dimungkinkan memperoleh pendapatan dari sumber PAD jika pengelolaannya dioptimalkan dapat lebih.
Kemudian, meskipun laju inflasi masih terjaga di angka 2,48%, namun indeks gini rasio menunjukkan Kota Baubau berada pada kisaran 0,365 sampai dengan 0,371, artinya masih terjadi kesenjangan pendapatan ditengah masyarakat, yang tentu saja perlu mendapat perhatian bersama. Dan diharapkan terjadi pemerataan tingkat pendapatan ditengah masyarakat, yaitu dengan target nilai indeks gini rasio 0,303 hingga 0,347 di tahun 2025 ini.
Menurut Wali Kota Baubau H Yusran Fahim, perkembangan dan dinamika pembangunan di Kota Baubau, tentunya sangat berpengaruh terhadap wilayah sekitarnya, mengingat bahwa peran Kota Baubau sebagai pintu gerbang lalu lintas masuknya manusia, barang, dan jasa di wilayah kepulauan Sulawesi Tenggara.
baca juga:
- Dr H Muh Rasman Bangun Sarana Prasarana Kesehatan Untuk Kawasan Kepulauan Buton
- Pemkot Baubau Siapkan Delapan Sekolah Untuk Makan Bergizi Gratis, Persiapkan Dapur Hygienis hingga Beri Pelatihan Karyawan Dapur
Peran Kota Baubau sebagai lokomotif pembangunan bagi wilayah sekitarnya, perlu dikembalikan seperti semula, dimana harus berani mengakui bahwa Kota Baubau agak sedikit melambat pada beberapa tahun terakhir ini. Hal ini tentunya tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang muncul selama ini baik secara internal maupun eksternal, misalnya pandemi covid-19 yang lalu, maupun berbagai permasalahan internal lainnya.
Yusran Fahim mengajak seluruh lapisan dan komponen masyarakat Kota Baubau agar senantiasa untuk kerja bersama, po angka-angka taka demi kemajuan Baubau agar lebih baik, lebih maju, dan lebih sejahtera. “Kami sadar bahwa tugas ini tidaklah mudah mengingat Kota Baubau memiliki tantangan yang kompleks. namun demikian, kami akan berupaya untuk bekerja dengan sepenuh hati dan semaksimal mungkin, mendengarkan suara rakyat, memastikan kebijakan bahwa setiap pembangunan, pelayanan masyarakat, dan penyelenggaraan pemerintahan akan benar-benar berorientasi pada kepentingan masyarakat, dengan harapan dapat terjadi peningkatan masyarakat. Kesejahteraan,”ungkapnya.(*)
baca berita lainnya:
Lantik La Ode Fasikin, H Yusran Berharap Pj Sekda Jadi Dirigen Pencapaian Program Quick Win, Berikut 16 Prioritas 100 Hari Kerja Yusran-Hamsinah
BAUBAU, DT-Wali Kota Baubau H Yusran Fahim, SE secara resmi melantik La Ode Fasikin, S.Pi, M.Si sebagai Penjabat (Pj) Sekda Kota Baubau di aula Palagimata Kantor Wali Kota Baubau Jumat (7/3/2025). “Lantik La Ode Fasikin, H Yusran Berharap Pj Sekda Jadi Dirigen Pencapaian Program Quick Win, Berikut 16 Prioritas 100 Hari Kerja Yusran-Hamsinah.”

Dalam sambutan tertulisnya, Wali Kota Baubau H Yusran Fahim, SE berharap kepada La Ode Fasikin yang baru saja dilantik kembali sebagai Pj. Sekda Kota Baubau agar mampu menjadi dirigen yang baik untuk mengkonsolidasikan dan mengharmonisasikan tugas-tugas pemerintahan, serta menjamin keberlangsungan dan keberlanjutan roda pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. terlebih, dalam rangka pencapaian program quick win selama 100 hari pertama sebagai Wali kota dan Wakil Wali Kota Baubau.
Disisi lain, pasca diberlakukannya instruksi Presiden nomor 1 tahun 2025, harus mendukung setiap program strategis pemerintah pusat. dan menjadi salah satu tugas Pj Sekda, yakni memprioritaskan dan mensinergikan APBD dengan program-program pemerintah pusat. sehingga, dalam menuju Baubau sebagai kota budaya yang ramah, cerdas, sejahtera dan bermartabat, pemerintah Kota Baubau juga memberikan kontribusi pada pencapaian 8 (delapan)/ asta cita misi pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.

“Sebagai refleksi PP 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah, dan PP 11 tahun 2017 tentang manajemen PNS, maka, jabatan adalah amanah untuk dijalankan hingga waktu yang telah ditentukan. Karenanya, walaupun bersifat sementara dan dengan periode yang cukup singkat; namun, posisi, tugas, dan fungsi, serta kewenangan penjabat sekretaris daerah sama dengan sekda definitif,”ungkapnya.
Orang nomor satu di Kota Baubau ini menambahkan, mengingat urgensi dan strategisnya kehadiran Penjabat Sekda maka pihaknya mengucapkan terima kasih dan rasa hormat kepada Gubernur Sultra atas penunjukan PJ Sekda untuk masa jabatan paling lama tiga bulan kedepan. Kemudian memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada La Ode Aswad, S.Sos., M.Si atas pengabdiannya sebagai Pj Sekda selama 6 (enam) bulan terakhir.
Sedangkan kepada para kepala OPD, serta para camat dan lurah, Wali Kota Baubau menekankan untuk bersama-sama memberikan dukungan kinerja kepada Pj Sekda La Ode Fasikin dalam menjalankan tugasnya. Dengan semangat kerja bersama yang didalamnya ada kekompakan, sinergi, dan harmoni, memungkinkan dapat lebih maju dan berkembang, serta memperkuat hubungan dan saling mendukung dalam menghadapi tantangan.(*)


