Perangi Inflasi, Pj Wali Kota Baubau Mengecek Langsung Hasil Pertanian
BAUBAU, BP-Bergerak cepat merespon masalah, Ditegaskan Pj Wali Kota Baubau Dr Muh Rasman Manafi kepada jajaran Dinas Pertanian Kota Baubau saat mengunjungi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Betoambari, Jumat (3/11/2023) bersama Pj Sekda Kota Baubau Saido Bonsai, Kadis Pertanian Muh Rais didampingi seluruh jajaran penyuluh se-Kota Baubau. “Perangi Inflasi, Pj Wali Kota Baubau Mengecek Langsung Hasil Pertanian.”
Dr Rasman mengecek langsung hasil pertanian dan memberikan arahan mengenai upaya memerangi inflasi di Kota Baubau.
“Bicara inflasi itu hanya 2 (dua) hal yaitu pertanian dan perikanan. Passion harus diciptakan dan kekuatan kita itu terletak pada orang yang paling lemah, ajak dia menjadi kekuatan kita. Percuma kita punya orang banyak, tapi yang fokus hanya beberapa orang,” tegas Dr Rasman.
baca juga:
- Ketua TP PKK Baubau Reffiani Dwiatmo Rasman: PKK Dukung Delapan Fokus Program Pj Walikota
- Perasaan Suka dan Duka Dirasakan Pj Walikota Dr Rasman Ketika Menghadiri Perpisahan dan Silaturahmi dengan Mantan Sekda Baubau Dr Roni Muhtar dan Mantan Kepala Inspektorat Hambali
Dalam sesi diskusi dengan para penyuluh, Pj Wali Kota Baubau menegaskan secara umum insan pertanian harus adaptif menggunakan teknologi termasuk mengurangi interaksi langsung. Ditegaskan, pertanian harus memiliki konsep dan ukuran untuk menyelesaikan masalah dalam jangka waktu 1-2 tahun ke depan.(*)
Berita Lainnya:
Baubau Keciprat Bantuan Bedah Rumah Dari Pemprov Sultra Sebanyak 50 Rumah Dengan Nilai Bantuan Rp 50 Juta per Unit tahun 2023
BAUBAU, BP-Kota Baubau kebagian bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) atau bedah rumah yang berasal dari dari APBD Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra tahun anggaran 2023 sebanyak 50 Rumah dengan nilai bantuan Rp 50 juta /unit. “Baubau Keciprat Bantuan Bedah Rumah Dari Pemprov Sultra Sebanyak 50 Rumah Dengan Nilai Bantuan Rp 50 Juta per Unit tahun 2023,”
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Baubau Dra Hj Siti Amalia Abibu, M.Si dalam releasnya, Senin (30/10/2023).
Menurut Amalia Abibu, berdasarkan hasil rapat para Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Se Provinsi Sultra beberapa waktu lalu melalui program Gubernur Provinsi Sultra ternyata ada 14 Kab / Kota yang akan mendapatkan bantuan bedah rumah yang salah satunya adalah Kota Baubau .
Sedangkan untuk bantuan tersebut berdasarkan SK kumuh masing-masing Kab/ Kota yang ditetapkan oleh Kepala Daerah masuk dalam kewenangan Propinsi di bawah 10 HA .
Dikatakan, untuk Kota Baubau akan difokuskan pada empat kelurahan yakni Kelurahan Bataraguru, Kelurahan Tomba, Kelurahan Nganganaumala dan Kelurahan Wajo yg saat ini datanya sementara di verifikasi dan divalidasi oleh pihak Pemerintah Kelurahan dalam hal ini Lurah yang akan menetapkan keluarga sasaran berdasarkan kriteria rumah tidak layak huni dari segi kualitas fisik bangunan atap , lantai , dinding yang tidak layak dan fasilitas fisik yakni sanitasi, air bersih dan jamban keluarga ,luas lantai rumah .
baca juga:
- Hadiri Perpisahan dan Silaturahmi dengan Mantan Sekda Dr Roni Muhtar dan Mantan Kepala Inspektorat Hambali, Dr Muh Rasman Manafi Sebut Bekerja Bersama Untuk Kepentingan Masyarakat
- Rencana Ada Penertiban PKL dan Parkir di Depan RS Siloam dan Pantai Kamali, Satpol PP Baubau Gelar Rapat Koordinasi
Lebih lanjut dijelaskan, program bantuan RTLH sudah disampaikan ke Bappeda Kota Baubau untuk dikolaborasikan dengan program kemiskinan ekstrim Kota Baubau sehingga angka penurunan kemiskinan Kota Baubau dari sisi kebutuhan perumahan dapat dicapai.(*)
Berita Lainnya:
TP PKK Baubau Dukung Delapan Fokus Program Pj Walikota Dr Rasman Manafi
BAUBAU, BP-Pj Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Baubau Reffiani Dwiatmo Rasman ST menegaskan posisi penting dan strategismya PKK dalam mendukung pelaksanaan pembangunan sebagai penyuluh, motivator, dan penggerak masyarakat dalam mendukung pelaksanaan pembangunan. “TP PKK Baubau Dukung Delapan Fokus Program Pj Walikota Dr Rasman Manafi.”
Statement itu disampaikan dalam diskusi terfokus sistem Pendidikan kepemimpinan Perempuan di perkotaan TP PKK Kota Baubau bekerja sama dengan Akademi Paradigta Indonesia-PEKKA di aula kantor DP3A Baubau, Selasa (31/10/2023).
Peran ini sungguh tidak mudah dipikul oleh PKK. Sejatinya PKK membutuhkan dukungan dari seluruh unsur masyarakat dan OPD untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab itu sebagai mitra kerja yang intrakerja yang profesional.
Menurut Reffiani Rasman, ada delapan fokus penting pembangunan Kota Baubau yang dititipkan Presiden RI kepada penjabat Wali Kota Baubau yaitu penanganan inflasi di daerah, tingginya angka stunting, pengentasan kemiskinan ekstrim hingga angka 0 di tahun 2024, serapan anggaran APBD untuk pembelian produk dalam negeri, belum optimalnya pemanfaatan potensi daerah, menjaga stabilitas politik dan keamanan menuju Pemilu 2024, serta menjaga kebebasan beragama melalui peran forum kerukunan umat beragama. Saling berkomunikasi dengan baik diantara sesama tokoh adat, tokoh masyarakat, maupun para tokoh agama.
baca juga:
- Satpol PP Baubau Gelar Rapat Koordinasi Untuk Tertibkan PKL dan Parkir di Depan RS Siloam dan Pantai Kamali
- Jadi Irup di Hari Sumpah Pemuda, Pj Walikota Dr Rasman Sebut Pemerintah Banyak Beri Ruang Gerak Pemuda Untuk Buat Terobosan
Diungkapkan, delapan fokus Pembangunan tersebut jika ditelaah lebih jauh maka akan melihat kelompok masyarakat yang sangat terdampak adalah perempuan dan anak-anak. Angka stunting ini masih cukup tinggi di Kota Baubau. Stunting adalah masalah yang kompleks antara kurang gizi kronis dalam waktu yang cukup lama.
Penanganan ini tidak hanya dilakukan oleh satu OPD tapi juga harus kerja sama dengan semua OPD. Stunting ini merupakan ancaman utama pada kualitas manusia Indonesia dan generasi Indonesia ke depan.
Dimana pertumbuhan anak-anak stunting akan terhambat baik tinggi badannya ataupun kemampuan berfikir karena otak mereka kekurangan gizi sehingga pada usia produktif mereka nanti akan mengganggu kestabilan generasi kita untuk berperan/bersaing dengan negara lain.
Lebih lanjut dijelaskan, percepatan penurunan stunting harus membidik perempuan sebagai penggerak dan motor solusi di daerah. Pendekatan penurunan stunting harus menyeluruh dan berkelanjutan. Perhatian pemerintah pada peningkatan kualitas hidup dan kompetensi pada perempuan dan anak-anak perempuan harus dilakukan dari hulu ke hilir.
“Jika kita betul-betul menurunkan angka stunting, perempuan harus menjadi subjek dan penggerak utama dalam keluarga. Perempuan harus cerdas sehingga ia mampu mengambil keputusan yang berdampak pada kualitas hidup dirinya dan keluarganya. Perempuan harus menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri dan akhirnya akan memberikan perubahan yang signifikan bagi diri, keluarga serta orang-orang disekitarnya. Semangat inilah yang menjadi titik temu antara PKK dan pemerintah dan yayasan PEKKA melalui program Akademi Paradigta,”tutupnya. (*)