Aktifis PMII Baubau dan Buton Unjukrasa Protes Rencana Pemugaran Situs Sejarah Batu Popua di Keraton Buton
BAUBAU, BP- Aktifis PMII Cabang Buton dan Kota Baubau menggelar unjuk rasa dengan melakukan protes terhadap rencana pemugaran situs sejarah batu Popua (tempat pelantikan sultan Buton-red) di Kawasan keraton Buton, Sabtu (2/09/2023). “Aktifis PMII Baubau dan Buton Unjukrasa Protes Rencana Pemugaran Situs Sejarah Batu Popua di Keraton Buton.”
Lokasi aksinya di kawasan keraton Buton dan di Depan Kantor Bappeda Kota Baubau. Unjuk rasa itu bertepatan dengan adanya pembahasan mutual check antara pihak Balai Prasarana Wilayah XIX, BPK , Pemerintah Kota Baubau dan Tokoh Masyarakat serta para pegiat pemerhati budaya.
Arifuddin yang merupakan Korlap massa aksi meminta kontraktor tidak melakukan pemugaran ornamen-ornamen Benteng Keraton sejatinya berorientasi pada proyek semata akan tetapi haru memperhatikan pelestarian nilai-nilai sejarah dan rekonstruksi originalitas adat dan tradisi Buton.
“Ini akan berdampak pada pengrusakan swasana Cagar Budaya Benteng Keraton dan kawasan situs itu jika yang di kedepankan adalah rekonstruksi keaslian,”ujarnya.
Dia menilai upaya pemugaran Batu Popaua dengan model desain oleh pihak balai prasarana itu sangat mencederai narasi kesejarahan situs tempat Pelantikan Sultan Buton, ini tidak bisa dibiarkan, ini benda warisan leluhur yang merupakan milik semua orang.
“Jangan seenaknya diutak atik dengan alasan yang sangat mencederai nilai – nilai sejarahnya. Selain itu pemugaran situs Batu Popaua tidak masuk dalam kajian awal saat seminar pemugaran cagar oleh BPK dan para tokoh adat,” tambahnya.
Kata dia, bahasan utama saat seminar Rekonstruksi Baruga , pemugaran Bastion dan Lawa ( pintu gerbang ) benteng , namun kenapa sampai situs Batu Popua yang diutak-atik
baca juga:
Cegah Kasus Pertanahan, BPN Kota Baubau Gelar Sosialisasi
Dia menegaskan agar pihak pelaksana kegitan jangan menjadikan Proyek pemugaran Cagar mencederai nilai kesejarahan hanya karena kepentingan segelintir orang atau pembenaran yang tidak sesuai dengan Kajian Balai Pelestarian Kebudayaan.
“Ini sama dengan pengrusakan sejarah yang bertameng pemugaran , olehnya kami minta bangunan yang sudah dibuat harus dihentikan dan dibongkar ulang. (*)
Berita lainnya:
KSDA Buton Utara II Kembali Gagalkan Ilegal Logging Jenis Kayu Besi di Desa La Uki
BURANGA,BP- Petugas Konservasi dan Sumber Daya Alam (KSDA) Buton Utara II kembali berhasil menggagalkan ilegal loging jenis kayu besi sebanyak dua batang dengan ukuran 40 kali 40 cm dengan panjang 23 meter di dalam hutan kawasan konservasi SM Butur blok hutan Desa La Uki, kecamatan Bonegunu, pada 19 Juli 2023 silam.
Sebelumnya pihak KSDA Butur II telah menggagalkan ilegal logging di Desa Bubu Barat dan Bubu, dengan jenis kayu batu sebanyak 5 kubik.
“Kami berhasil gagalkan ilegal loging berupa pembuatan kayu lunas kapal jenis kayu besi sebanyak dua batang di dalam kawasan konservasi SM Buton Utara, blok hutan Desa Lauki”, tulis kepala KSDA Butur II, Yusri melalui WhatsAppnya, 23 Juli 2023.
Yusri mengungkapkan, kayu besi yang dimusnahkan itu diduga untuk pembuatan lunas dasar kapal. Menurut informasi yang didapat kata Yusri kayu tersebut akan ditarik menggunakan alat barat dari hutan ke pinggir pantai.
Ditambahkan, kayu tersebut akan dibawa ke Makasar dengan menggunakan kapal laut.
“Dua batang kayu besi lunas ukuran 40 cm X 40cm x panjang 23 meter untuk lunas dasar pembuatan kapal yang menurut informasi akan ditarik menggunakan alat berat dari dalam kawasan ke pinggir laut dengan tujuan di bawa ke Makassar dengan menggunakan kapal laut”, ungkapnya.
Kayu tersebut, lanjut Yusri, dimusnahkan di lokasi dengan cara dipotong-potong menggunakan mesin chainsaw.
“Alhamdulillah saya bersama tim Resort KSDA Butur ll berhasil menggagalkannya dengan memusnahkan kayu tersebut dengan cara di potong-potong dengan chainsaw”, imbuhnya.
Sedang untuk pelaku ilegal logging Yusri mengaku, belum diketahui. Saat ini pihaknya masih mencari informasi dan barang bukti guna mengetahui pelaku ilegal logging tersebut.
baca juga: Pulang dari HUT Buton Tengah, Kapal Pincara Tenggalam, 15 Orang Meninggal, 6 Orang Selamat
“Pelakunya masih tahap lidik, belum ditau siapa? Kami cuma memperoleh informasi dari masyarakat tentang kegiatan tersebut”, tutupnya.(*)