Dinas PMPTSP Gelar Seminar Awal Penyusunan Strategi Promosi Penanaman Modal
BAUBAU, BP- Dinas Penanaman Modan dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kota Baubau menggelar seminar awal penyusunan strategi promosi penanaman modal dimana pesertanya melibatkan seluruh OPD lingkup Kota Baubau, camat se Kota Baubau, UMKM, Apindo, Kadin dan HIPMI Baubau, Senin (04/09/2023) di Aula Hotel Mira Kota Baubau. “Dinas PMPTSP Gelar Seminar Awal Penyusunan Strategi Promosi Penanaman Modal.”
Kegiatan itu dibuka oleh Asisten III Kota Baubau La Ode Darussalam yang mewakili Walikota Baubau La Ode Ahmad Monianse. Ketua Panitia Mutmainah SH dalam sambutannya mengatakan promosi penanaman modal digunakan sebagai bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan dan atau meyakinkan tentang potensi dan peluang serta iklim penanaman modal (PM) kepada pemangku kepentingan baik didalam maupun di luar negeri.
Terselenggaranya kegiatan itu, lanjut Mutmainah, sesuai dengan amanat peraturan BKPM Nomor 3 tahun 2019 tentang pedoman dan tatacara promosi PM bahwa untuk meningkatkan koordinasi antar instansi pemerintah dengan pemerintah daerah dalam promosi PM maka perlu menyusun norma, standard, prosedur dan kriteria penyusun pelaksanaan promosi yang melingkupi rumusan strategi, penyediaan sarana promosi dan bentuk kegiatan promosi dalam rangka meningkatkan minat investasi di daerah.
Mutia Aswad, sapaan akrab Mutmainah, mengatakan kegiatan penyusunan strategi promosi PM dimulai dengan seminar awal bekerjasama dengan lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Universitas Haluoleo sebagai mitra pemerintah Kota Baubau yang akan berlangsung selama 90 hari kalender.
“Tujuan dari seminar adalah untuk menyusun strategi promosi PM yang tepat adaptif, migitatif, inovatif, dan informatif di Kota Baubau dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi daerah berbasis investasi sesuai dengan visi misi Pemkot Baubau,” tuturnya.
Sedangkan target yang ingin dicapai dalam kegiatan ini, lanjutnya, tersedianya dokumen strategi promosi yang berkualitas sebagai pedoman untuk meningkatkan minat investasi bagi calon investor baik PMA maupun PMDN di Kota Baubau secara berkelanjutan.
baca juga:
Tak Sesuai Fakta, Kadinsos Baubau Hanaruddin Bilang RPTC dan Timnya Belum Ada, Dinsos Baru Miliki Rumah Sewa untuk Tampung Orang Terlantar
La Ode Darussalam dalam sambutannya mengatakan investasi memberikan efek ganda terhadap perekonomian yang cukup besar dengan mendorong sektor melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi dan perluasan kerja serta dapat menurunkan kesenjangan.
“Pemkot Baubau akan melakukan upaya untuk memenuhi kriteria sektortal dalam pemenuhan daya tarik investasi sambil mendorong jenis komoditas dan usaha yang potensial serta propektif untuk dikembangkan sehingga membuka peluang hadirnya kegiatan investasi di Kota Baubau,” ucapnya.
Dalam sesi pemaparan materi dari UHO dan sesi diskusi yang juga disaksikan Kadis PMPTSP Suarmawati S.Si MSi terdapat masukan bahw untuk menarik minat investor maka Kota Baubau harus dapat menemukan satu atau dua potensi yang dimilikinya dan setelah itu fokus untuk mengembangkannya.
Dari pihak Apindo dan UMKM juga memberikan masukan agar pemerintah daerah lebih meningkatkan komunikasi dengan kalangan pengusaha dan juga mengembangkan website yang berisikan informasi lengkap mengenai potensi yang dimiliki.
“Kalau informasinya lengkap melalui website maka calon investor itu tidak perlu repot mau datang ke Baubau. Nanti kalau mereka sudah mau berinvestasi baru kemudian mereka akan datang dengan timnya,:” ucap pelaku UMKM Hasrul.
Masukan lainnya yaitu pihak PMPTSP disarankan membuat peta potensi yang bisa menjadi rujukan bagi calon investor yang mau berinvestasi. Sebagai contoh untuk Kecamatan Betoambari memiliki potensi yang besar untuk pengembangaran perumahan. sedangkan di Kecamatan Wolio merupakan pusat perdagangan dan jasa. (*)
berita lainnya:
Tiga Hari Berada di Kantor Dinsos Baubau, Pria Stress Pemanjat Menara Masjid di Warurumah Akhirnya Kabur
-
Hanaruddin: Dinsos Baubau Belum Miliki RPTC, Hanya Miliki Rumah Sewa Berukuran Kecil Yang Berada di Samping Rumah Pribadinya
BAUBAU, BP- Masih ingat dengan kasus pria yang diduga gila memanjat menara masjid Nurul Saba di Kelurahan Waruruma, Kota Baubau pekan lalu?. Pria itu ketika diamankan tim SAR bersama dengan petugas Pol PP dan Tagana langsung diserahkan ke Dinas Sosial untuk selanjutnya ditampung sementara sambil dilakukan pemeriksaan awal mengenai kesehatan jiwanya. “Tiga Hari Berada di Kantor Dinsos Baubau, Pria Stress Pemanjat Menara Masjid di Warurumah Akhirnya Kabur”.
Sayangnya pria tersebut setelah tiga hari berada di Kantor Dinas Sosial Kota Baubau langsung kabur dan tidak ditahu dimana keberadaaanya. Dinas sosial pun tidak menampungnya di rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) Kota Baubau yang disewa Dinas Sosial.
Kadis Sosial Kota Baubau Hanaruddin SSos MSi ketika ditemui di ruangannya mengatakan pria itu setelah diperiksa tim medis dari Dinas Kesehatan Kota Baubau yaitu dokter dari Puskesmas Sula’a dinyatakan tidak melangalami gangguan jiwa tapi hanya mengalami stres.
Pria itu tidak ditempatkan RPTC, kata Hanaruddin, karena memang Dinas Sosial saat ini belum memiliki RPTC tapi hanya memiliki rumah sewa yang ukurannya masih kecil. Situasi rumah sewa itu pun kini ada yang tempati yaitu penumpang transit dari jawa mau menuju Papua sebanyak tiga orang.
“Jadi pria stres ini tidak kita tempatkan di rumah sewa karena di sana masih ada yang tempati. Kita titip di ruang tagana di Kantor Dinas Sosial dan dijaga disitu. Namun baru hari ke tiga pria itu kabur setelah pukul 5 pagi dia berjalan-jalan menuju Unidayan dan tidak kembali lagi ke sini,” tuturnya, Rabu (30/08/2023).
Hanaruddin pun menjelaskan rumah sewa yang berada di samping rumah pribadinya itu hanya menampung orang terlantar, misalnya bila ada penumpang kapal Pelni yang transit dan mereka tidak punya keluarga maka bisa kit tampung di rumah sewa itu, dan ruangannya tidak luas, “Kita tanggung tiket dan makanannya,” tuturnya.
Sementara RPTC punya ruangan tertentu yang dirancang sedimikan rupa sehingga ada tempat untuk penyuluhan, pembinaan, dan yang penting ada tenaga sarjana kesejahtraan untuk memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada anak-anak terlantar dan anak jalanan.
baca juga:
Festival Kuliner Bone-Bone Jadi Agenda Rutin Pemkot Baubau
“Kalau kasus pria yang panjat menara masjid namanya kasus-kasus temporer. Tapi kalau kemarin kalau itu menyangkut kondisi kejiawaan itu yang tangani kesehatan. Tapi setelah diperiksa dia normal menjawab sehingga kemungkinan dia hanya stres. Jadi kita bisa dampingi paling lama satu minggu, lalu kita pulangkan dia ke rumah atau keluarganya,” jelasnya.
Hanaruddin mengatakan selama 3 hari dalam pendampingan Dinsos Baubau, pria itu mau dikembalikan ke Makassar tapi dia tidak mau. Alasannya sang pria mau cari kerja di Kota Baubau. “Saat keluar jalan-jalan jam 5 pagi, petugas tagana sudah mencari dia di Lipu dan Katobengke tapi tidak ketemu,” ungkapnya. (*)