Penyesuaian Tarif Baru PDAM Baubau untuk Pelanggan Rumah Tangga Berlaku Mulai 1 September 2023, Naik Rp 2 ribu per Kubik
BAUBAU, DT- Dirut PDAM Baubau Mursiddin mengumumkan penyesuaian tarif baru untuk pembayaran rekening air PDAM untuk kategori pelanggan rumah tangga (RT).“Penyesuaian Tarif Baru PDAM Baubau untuk Pelanggan Rumah Tangga Berlaku Mulai 1 September 2023, Naik Rp 2 ribu per Kubik”
“Tarifnya naik menjadi 7 ribu sekian dari tarif sebelumnya Rp 5 ribu sekian. Kebijakan ini tentu setelah mengalami kajian dan sejak tahun 2008 PDAM belum pernah melakukan penyesuaian,” jelas Mursiddin, Senim (04/09/2023)
Mursiddin menjelaskan yang melandasinya yaitu pertama Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara No.43 tahun 2021 tentang Penetapan Tarif batas Atas dan tarif Batas bawah Air Minum. Untuk Kota Baubau penetapan tarifnya adalah Tarif Batas Bawah Rp 10.000 m3
Kedua, Biaya Operasional yang cukup tinggi. Tarif harga air yang berlaku saat ini masih mengacu kepada keputusan Walikota Baubau No. 690/143/ASDA/2008. “Berarti kalau kita hitung waktuya sejak 15 tahun yang lalu. Sementara komponen biaya produksi air sudah mengalami kenaikan,” tuturnya.

Ketiga, Keputusan Walikota Baubau No. 873/IX/2023 tentang Penetapan Tarif Air Minum pada PDAM Kota Baubau yang mulai berlaku sejak tanggal 1 September 2023 dan tagihan rekeningnya dibayarkan di bulan Oktober 2023
Kalau mengacu Pergub Sultra, lanjut Mursiddin maka seharausnya tarif batas bawah yaitu Rp 10 ribu per kubik dan tarif batas atasnya Rp 11 ribu per kubik. “Untuk golongan rumah tangga (RT) kita menetapkan Rp 7.244 per kubik dari tarif sebelumnya Rp 5.174 per kubik,” lanjutnya.
Mengapa tidak mengambil tarif batas bawah Rp 10 ribu sesuai Pergub? Mursiddin mengatakan pihaknya melihat juga kondisi di Kota Baubau sehingga petunjuk Walikota Baubau selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM) bahwa pihaknya akan melakukan penyesuaian secara bertahap.
Selain mengumumkan masalah kenaikan tarif Air, Mursidin juga menyebutkan jumlah pelanggan PDAM saat ini berada pada kisaran 18 ribu. Dari angkat itu, pelanggan yang aktif membayar ada 14 ribu. Sementara sisanya sebanyak kurang lebih 4 ribu tidak aktif membayar.
“Jumlah 4 ribu yang dinyatakan tidak aktif merupakan akumulasi sejak PDAM Baubau ini terbentuk. Kita tidak hapus nomor meter mereka karena belum ada petunjuk dari pusat. Padahal kami sudah laporkan bahwa ini membebani manajemen kalau tidak dilakukan penghapusan,” jelasnya.
baca juga:
Menakutkan, IMF & Sri Mulyani Kompak Bawa Kabar Buruk Ekonomi Dunia
Pelanggan yang tidak aktif tersebut, lanjutnya, ada yang tidak membyar sudah sejak lama, ada juga yang tidak membayar selama tiga bulan berturut-turut. Untuk yang tidak membayar tiga bulan berturut-turut, pihak PDAM akan melakukan pemutusan sementara meteran airnya.
“Kami tidak menghapus nomor meterannya karena masih ada pelanggan yang juga menyelesaikan tunggakannya. Dan untuk pelanggan yang tidak aktif ini, tagihannya tidak ada yang sampai Rp 5 juta,” terang Mursiddin. (*)
baca berita lainnya:
Rombongan Motor Gende (Moge) Terobos Lampu Merah di Kuningan, Netizen Geram
JAKARTA — Sebuah video yang menayangkan rombongan sepeda motor gede (moge) menerobos lampu merah di Kuningan, Jakarta Selatan viral di media sosial. Rombongan moge yang “nyelonong” itu bahkan membuat bus Transjakarta yang sedang melintas berhenti untuk memberikan jalan.
Salah satu akun yang mengunggah video itu, @lensa_berita_jakarta mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Minggu (16/7).

“Beredar video rombongan pengendara motor gede yang sengaja menerobos lampu merah di Traffic Light Kuningan, Jakarta Selatan pada hari Minggu pagi (16/7) sekira pukul 09.02,” demikian keterangan dalam unggahan tersebut, dikutip Selasa (18/6).
Video tersebut memantik komentar dari warganet. Tidak sedikit yang menyudutkan aksi rombongan moge yang menerobos lampu merah tersebut.
Salah satu akun berkomentar, seharusnya sebuah komunitas dapat memberikan contoh yang baik dalam berlalu lintas.
“Komunitas itu harusnya lebih cerdas memberikan contoh yang baik berlalu lintas, motor doang mahal, otaknya gak dipake, percuma!” tulis salah satu warganet di kolom komentar.
baca juga: Gitabumi Shine Voice Sabet Medali Emas di World Choir Sekaligus Harumkan Nama Indonesia
Sementara itu, akun lainnya menyebut bahwa tindakan itu sebuah arogansi. Selain itu, tindakan rombongan tersebut juga dianggap memperburuk citra pengguna moge lainnya.
“Arogansi yang mencederai pengguna motor gede lain. Kalau motor gede, otaknya digedein juga tong,” komentar salah satu warganet. (*)