Tiga Hari Berada di Kantor Dinsos Baubau, Pria Stress Pemanjat Menara Masjid di Warurumah Akhirnya Kabur
-
Hanaruddin: Dinsos Baubau Belum Miliki RPTC, Hanya Miliki Rumah Sewa Berukuran Kecil Yang Berada di Samping Rumah Pribadinya
BAUBAU, BP- Masih ingat dengan kasus pria yang diduga gila memanjat menara masjid Nurul Saba di Kelurahan Waruruma, Kota Baubau pekan lalu?. Pria itu ketika diamankan tim SAR bersama dengan petugas Pol PP dan Tagana langsung diserahkan ke Dinas Sosial untuk selanjutnya ditampung sementara sambil dilakukan pemeriksaan awal mengenai kesehatan jiwanya. “Tiga Hari Berada di Kantor Dinsos Baubau, Pria Stress Pemanjat Menara Masjid di Warurumah Akhirnya Kabur”.
Sayangnya pria tersebut setelah tiga hari berada di Kantor Dinas Sosial Kota Baubau langsung kabur dan tidak ditahu dimana keberadaaanya. Dinas sosial pun tidak menampungnya di rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) Kota Baubau yang disewa Dinas Sosial.
Kadis Sosial Kota Baubau Hanaruddin SSos MSi ketika ditemui di ruangannya mengatakan pria itu setelah diperiksa tim medis dari Dinas Kesehatan Kota Baubau yaitu dokter dari Puskesmas Sula’a dinyatakan tidak melangalami gangguan jiwa tapi hanya mengalami stres.
Pria itu tidak ditempatkan RPTC, kata Hanaruddin, karena memang Dinas Sosial saat ini belum memiliki RPTC tapi hanya memiliki rumah sewa yang ukurannya masih kecil. Situasi rumah sewa itu pun kini ada yang tempati yaitu penumpang transit dari jawa mau menuju Papua sebanyak tiga orang.
“Jadi pria stres ini tidak kita tempatkan di rumah sewa karena di sana masih ada yang tempati. Kita titip di ruang tagana di Kantor Dinas Sosial dan dijaga disitu. Namun baru hari ke tiga pria itu kabur setelah pukul 5 pagi dia berjalan-jalan menuju Unidayan dan tidak kembali lagi ke sini,” tuturnya, Rabu (30/08/2023).
Hanaruddin pun menjelaskan rumah sewa yang berada di samping rumah pribadinya itu hanya menampung orang terlantar, misalnya bila ada penumpang kapal Pelni yang transit dan mereka tidak punya keluarga maka bisa kit tampung di rumah sewa itu, dan ruangannya tidak luas, “Kita tanggung tiket dan makanannya,” tuturnya.
Sementara RPTC punya ruangan tertentu yang dirancang sedimikan rupa sehingga ada tempat untuk penyuluhan, pembinaan, dan yang penting ada tenaga sarjana kesejahtraan untuk memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada anak-anak terlantar dan anak jalanan.
baca juga:
Festival Kuliner Bone-Bone Jadi Agenda Rutin Pemkot Baubau
“Kalau kasus pria yang panjat menara masjid namanya kasus-kasus temporer. Tapi kalau kemarin kalau itu menyangkut kondisi kejiawaan itu yang tangani kesehatan. Tapi setelah diperiksa dia normal menjawab sehingga kemungkinan dia hanya stres. Jadi kita bisa dampingi paling lama satu minggu, lalu kita pulangkan dia ke rumah atau keluarganya,” jelasnya.
Hanaruddin mengatakan selama 3 hari dalam pendampingan Dinsos Baubau, pria itu mau dikembalikan ke Makassar tapi dia tidak mau. Alasannya sang pria mau cari kerja di Kota Baubau. “Saat keluar jalan-jalan jam 5 pagi, petugas tagana sudah mencari dia di Lipu dan Katobengke tapi tidak ketemu,” ungkapnya. (*)
berita lainnya:
Bakat Seni Siswa-Siswi Baubau Terhalang Sound Sistem di Panggung Baubau Expo 2023?
BAUBAU, BP – Siswa-siswi yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), khususnya di wilayah kepemimpinan La Ode Ahmad Monianse gagal menampilkan bakat seninya di panggung Baubau Expo, di alun-alun kotamara. Diduga panitia penyelenggara kegiatan tidak menyiapkan sound sistem (pengeras suara) di atas panggung. “Bakat Seni Siswa-Siswi Baubau Terhalang Sound Sistem di Panggung Baubau Expo 2023?”
Rencananya siswi siswi yang meraih juara satu,dua dan tiga dibidang seni ikut meramaikan acara rangkaian HUT kemerdekaan RI ke-78 yang diselenggarakan pemerintah kota (Pemkot) selama 10 hari di kotamara.
Siswi siswi telah dipersiapkan dengan mengikuti latihan disekolah demi menghibur para pengunjung yang datang di stand Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Namun harapan siswa siswi pupus di tengah perjalanan.
“Dari awal kita sudah sampaikan kepada sekolah latihan saja dulu. Siapa tau kita dapat kesempatan, kalau tidak bisa tampil jangan kecewa, karena ini bukan kewajiban, bukan lomba, hanya untuk mengisi acara, supaya tidak kosong,” kata Kepala Bidang (Kabid) SD Dinas pendidikan dan Kebudayaan (Disbud), Makmun ketika ditemui Baubau post di ruang kerjanya, Senin (21/08/2023).
Tidak ada instruksi dari kepala daerah, menurutnya, siswa-siswi yang tampil di panggung Baubau Expo bukan menjadi program Disbud karena bukan lomba dan sekolah tidak ada yang komplain bila siswa-siswi tidak tampil di panggung Baubau Expo.
“Hanya masalah kebiasaan, bila ada kegiatan Baubau Expo di tahun sebelumnya, bahwa setiap malam ada penampilan seni, walaupun itu bukan berbentuk lomba. Sampai hari Ini tidak ada sekolah yang komplain, karena dari awal kita sudah sampaikan bersiap siap, lagian yang latihan ini yang sudah pernah ikut lomba, Mestinya tidak perlu latihan, hanya persiapan bukan yang baru latihan ini,” katanya.
baca juga:
Disaksikan Walikota Monianse, Polres Baubau Bersama Sembilan Polsek Tanam 1000 Pohon, Simbolisnya Dipusatkan di Pantai Kamali
Kata dia, siswi siswi yang memiliki bakat di bidang seni diantaranya, nyanyi solo, baca puisi dan menari. Siswi siswi yang pernah ikut lomba dan meraih juara satu dua dan tiga.
“Yang juara ini tampil kembali, kalau setiap malam disediakan Sound sistem, Jadi kendalanya di sound sistem,” ungkap Makmum. (*)